SAMPIT – Penyaluran bantuan seragam gratis yang direncanakan diserahkan pada akhir Desember 2019 terpaksa diundur tahun depan. Pasalnya, siswa-siswi sudah memasuki libur sekolah.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Suparmadi mengatakan sebelumnya pada, Rabu (4/12) menyatakan bahwa bantuan seragam gratis akan datang dalam beberapa hari ke depan. Namun, karena keinginannya agar semua sekolah dasar mendapat jatah bantuan seragam secara merata sehingga pihaknya harus mengatur pengelolaan pendistribusiannya.
“Pada tanggal 10 Desember 2019 seragam sudah datang dan sudah kami lakukan pemeriksaan dan setelah dicek semua dalam kondisi lengkap. Setelah itu saya mengumpulkan kepala sekolah untuk proses distribusinya tetapi karena pada 21 Desember siswa-siswi sudah memasuki libur sehingga penyerahannya ditunda Januari 2020,” kata Suparmadi, Jum’at (27/12).
Dirinya menekankan kepada kepala sekolah yang bertanggung jawab melakukan pendataan siswa siswi yang menerima bantuan seragam gratis agar disalurkan kepada siswa-siswi yang layak dan benar-benar membutuhkan.
“Kita berharap kepala sekolah yang bertanggung jawab dalam pendataan benar-benar selektif menyalurkan bantuan seragam tepat sasaran dan memang layak untuk mendapatkan seragam itu. Kalau bisa yang menerima dari kelas terendah sehingga bisa dipakai sampai lulus SD nanti,” ujarnya.
Suparmadi mengatakan dalam pembagian bantuan seragam ini dirinya ingin memberikan bantuan seragam secara merata di seluruh sekolah dasar (SD).
“Meskipun memang tidak semua siswa di Kotim dapat seragam gratis tetapi kami harapkan 368 sekolah dasar (SD) di Kotim kebagian seragam gratis dan benar-benar diterima oleh siswa siswinya yang membutuhkan,” ujarnya.
Sementara itu, mengenai besaran anggaran untuk bantuan seragam gratis ini, diperoleh dari dana APBD dengan program belanja modal pengadaaan buku muatan lokal (mulok) untuk siswa SD dan hibah perlengkapan sekolah siswa tidak mampu.
Paket bantuan tersebut berupa seragam merah-putih, tas sekolah, alat tulis, dan kaos kaki. Dengan total anggaran sebesar Rp 6.067.950.000. Setelah dilakukan proses lelang dan dimenangkan oleh PT Grafika Media Solusindo, nilai anggaran turun menjadi Rp 5.641.950.000.
Nilai Rp 5,6 miliar yang dianggarkan pemerintah daerah ini lanjut Suparmadi, tidak semua untuk kebutuhan belanja seragam tetapi juga untuk keperluan belanja buku mulok sekitar Rp 1,5 miliar dan sisanya diperuntukkan untuk belanja seragam.
“Bantuan seragam ini untuk mengakomodasi sebanyak 6.002 siswa dengan rincian perempuan berjumlah 3.601 dan laki-laki berjumlah 2.401 yang yang tersebar di Kotim,” pungkasnya. (hgn/oes)