NANGA BULIK- Tingginya kasus persetubuhan terhadap anak di bawah umur tahun 2019 lalu nampaknya belum jadi pelajaran bagi masyarakat. Terbukti di awal tahun 2020, Polres Lamandau sudah mendapat laporan perdana berupa kasus persetubuhan anak di bawah umur yang menjurus kepada perkosaan.
Kapolres Lamandau, AKBP Bangun Titis melalui Kasat Reskrim Iptu Mohammad Far'ul Usaedi saat dikonfirmasi mengungkapkan bahwa terbongkarnya kejadian itu berawal saat ibu korban meminta korban untuk segera mandi karena akan diajak bepergian oleh kakaknya. Saat itu korban masih berbaring malas-malasan memegang handphone. Setelah dipaksa mandi, anak tersebut tiba-tiba menangis sambil menanyakan apakah sang ibu mengenal seseorang bernama AC.
“Ibunya menyatakan tidak kenal, lalu anak ini mengaku kalau dia disetubuhi secara paksa oleh pria tersebut. Sehingga kemudian ibunya melaporkan kejadian ini ke polres Lamandau,” ungkapnya.
Kronologis kejadian asusila yang menimpa anak berusia sekitar 14 tahun ini bermula saat korban bersama temannya menonton perayaan malam tahun baru di Bundaran Rusa Nanga Bulik. Kemudian sekitar Pukul 00.25 Wib setelah selesai acara tersebut, korban bersama temannya datang ke barakan teman yang lain.
Saat itu temannya langsung pulang, sedangkan ia tinggal di barakan temannya dengan maksud untuk menginap. Saat itu korban mengaku sudah izin dengan orangtuanya. Namun selain teman perempuannya, di barak tersebut juga ada enam pria lain.
“Menikmati malam tahun baru, mereka sempat makan rujak buah, makan mie rebus dan ada yang main gitar sambil bernyanyi. Setelah ngantuk, korban bersama teman perempuannya tidur di kamar yang memang tidak ditutup pintunya,” katanya.
Malam tersebut ia sempat terbangun karena ada yang memegang bagian belakang tubuhnya, dan saat bertanya siapa yang melakukannya, para teman pria lain menyebut bahwa pelakunya adalah AC.
Kemudian ia melanjutkan tidur lagi, namun sekitar pukul 05.00 WIB, ia ditarik oleh AC dan dipaksa untuk melayani nafsu bejatnya. Dengan disertai ancaman korban tidak mampu melawan. Saat itu tidak ada satupun temannya yang menolong. Hingga akhirnya ia keluar dalam keadaan menangis, dan teman prianya yang lain mengaku tidak berani untuk mencegah atau melawan AC
“Korban kemudian pulang dan mengadukan hal ini kepada ibunya. Kita telah meminta keterangan terhadap korban dan saksi, serta segera mengamankan tersangka,” jelasnya. (mex/sla)