PALANGKA RAYA – Petir yang menggelegar di Kota Palangka Raya Kamis (9/1) sore kemarin, mencabut nyawa seorang buruh bangunan, Ahmat Yamani (27). Warga Jalan Mangku Raya itu tewas seketika setelah disambar petir di bagian dada hingga gosong di Jalan Yos Sudarso.
Informasi yang dihimpun Radar Sampit, korban bersama sang kakak, Anang Apriyanto, baru selesai bekerja membangun jembatan dan fasilitas sebuah kantor. Saat hujan turun disertai petir, mereka berteduh. Saat itulah petaka menimpa sang adik.
”Saya dan almarhum sedang berteduh dan genset masih menyala. Kami saat itu sambil berdoa, tapi tiba-tiba petir menyambar. Petir itu menyambar bagian dada adik saya hingga dia jatuh tertelungkup,” ujar Anang sambil menangis menceritakan peristiwa tersebut.
Melihat adiknya tergeletak, Anang langsung meninggalkan sang adik untuk mencari bantuan. ”Saya melihat langsung, tubuh adik saya gosong. Setelah itu saya langsung minta tolong dan jenazahnya saya tinggalkan,” katanya.
Anang mengaku tak paham petir bisa sampai menyambar adiknya yang sedang berteduh dalam tenda. Padalah, saat itu ponsel dalam keadaan tidak menyala.
Menurutnya, akibat sambaran itu, tanah di sekitar lokasi sampai berhamburan. Dia sendiri sempat terpelanting.
Anang sangat terpukul atas kejadian tersebut, terlebih peristiwa itu terjadi di hadapannya dan menimpa adik kesayangannya. ”Jujur, saya tidak menyangka kejadian ini dan menyaksikan langsung,” tandasnya. (daq/ign)