SAMPIT—Hadirnya media sosial (Medsos) yang kian marak di era digital saat ini, sering kali dimanfaatkan sebagian orang untuk menebar informasi bohong atau hoaks. Hal ini menjadi sorotan Bupati Kotim Supian Hadi agar masyarakat menggunakan Medsos dengan lebih bijak, jangan mudah terpancing isu negatif.
“Saya mengimbau masyarakat Kotim agara benar-benar menggunakan Medsos, lebih bijak setiap unggahan berbagai hal di Medsos,” jelas Supian.
Menurutnya masyarakat saat ini lebih pintar dan tahu mana informasi benar dan informasi bohong, sehingga tidak asal ikut-ikutan menyebarkan informasi yang belum tentu dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.
“Jangan sampai salah mengambil informasi dari Medsos, atau ikut memberikan komentar yang belum tentu kebenarannya,” tutur Supian.
Supian menyebut di Medsos ada oknum yang bisanya hanya berkomentar saja tanpa bereaksi apapun, baik terkait dengan kejadian bencana yang melanda Kotim, beberapa waktu lalu maupun terkait pembangunan di Kotim.
“Saya tunggu aksinya bukan hanya reaksi, di Medsos saja, buktikan dengan tindakan jika perduli dengan Kotim,” terangnya.
Dirinya mencontohkan pada saat kejadian kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), tidak ada satupun dari penyebar isu atau hoaks itu turun ke lapangan, yang mereka lakukan hanya nyinyir di balik tembok Medsos, tanpa ada aksi yang berarti untuk warga Kotim yang sedang terkena bencana.
“Sampai kami libatkan para ASN, bahkan rekan media untuk ikut memadamkan api, ada juga komunitas kepemudaan yang membentuk wadah, bersatu untuk menjadi sukarelawan yang membawa bekal atas himpunan dari dana masyarakat melalui kegiatan sosial,” ungkapnya.
Menurutnya itulah contoh pemuda yang baik, pemuda yang tidak pernah berbicara menjelekan pemerintahan kabupatennya di media sosial, justru pada saat terjadi sesuatu yang dibutuhkan kabupaten ini mereka siap.
“Setelah api padam, muncul lagi para komentator politik, sebenarnya secara hukum bisa saja diusut, karena saya tidak ingin satu orang merusak psikologi ratusan ribu warga Kotim,” sebutnya.
Dirinya mengingatkan sehebat - hebatnya oknum yang ingin membuat kekacauan di Kotim, pada suatu saat pasti akan memerlukan bantuan orang lain, sehingga dirinya berharap agar tidak terjadi saling fitnah antarsesama masyarakat.
“Karena warga Kotim ini warga yang agamis, jangan di rusak, karena agama mengajarkan kebaikan, bahkan menutup aib masing-masing,” pungkasnya. (yn/dc)