SAMPIT – Hidup yang harus dijalani Rini (36), warga Desa Bajarum, Kecamatan Kotabesi, sangat berat. Wanita itu harus berjuang melawan penyakit mematikan yang menggerogoti kesehatannya; kanker.
Siah, ibu Rini, mengaku tak menyangka anaknya bisa terkena kanker. Kondisinya terus memburuk setelah Rini melahirkan anaknya.
”Awalnya hanya tumbuh bisul kecil di bagian punggung saat hamil. Setelah itu semakin membesar dan saat mau melahirkan harus dioperasi. Setelah itu, keadaannya semakin mengkhawatirkan dan sudah tidak bisa berdiri lagi,” ujarnya.
Rini memiliki seorang anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar. Dengan kondisi yang mengkhawatirkan, sejumlah pemuda yang prihatin pada kondisinya menyambangi rumahnya dan memberikan bantuan.
Tak ada sepatah kata pun meluncur dari mulut Rini terkait bantuan itu. Dia sudah tak bisa lagi berbicara. Bahkan, meminta minum pun dilakukan dengan isyarat kedipan mata.
Siah mengungkapkan, Rini sempat melahirkan anak kembar. Namun, hanya satu yang berhasil diselamatkan. ”Anaknya sampai sekarang sudah SD kelas 3. Kalau suaminya, keseharian bekerja di kebun mencari rotan," ujarnya.
Rahmad Jimmy, pemuda Sampit yang menyambangi Rini menuturkan, dia mengetahui Rini mengidap kanker berdasarkan informasi yang beredar di masyarakat. Dia lalu mengajak rekan-rekannya untuk berkunjung dan memberikan bantuan.
”Kita memberikan bantuan beras, telur, dan bubur instan, karena Ibu Rini sudah tidak bisa lagi makan makanan lain selain bubur. Ibu Rini juga sekarang tidak bisa menggunakan baju lagi. Hanya diselimuti sarung," ucapnya.
Jimmy juga akan berupaya mengajak rekan-rekannya di Sampit serta beberapa komunitas sosial untuk memberikan bantuan kepada Rini. ”Dari keterangan keluarga, menurut dokternya, waktu di operasi Ibu Rini sudah tidak bisa diobati lagi," tandasnya. (dia/ign)