SAMPIT – Pasangan suami istri Dadang Suharto (42) dan Leny Maria (37), kehilangan nyawa secara tragis. Keduanya terlibat kecelakaan mengerikan dengan sebuah dump truk. Tubuh pasutri itu tertindih raksasa jalanan tersebut setelah mereka berbelanja di Kota Sampit untuk keperluan dagang mainan anak-anak.
Kecelakaan maut itu terjadi di Jalan HM Arsyad Km 7, Desa Telaga Baru, Kecamatan MB Ketapang, Kotim, Senin (20/1). Pasutri dari Kecamatan Mentaya Hilir Utara tersebut tewas saat menunggangi motor matik KH 3103 QE yang mengangkut mainan anak-anak untuk usaha dagangnya.
Sriatun Pujiastuti (46), saksi mata kejadian itu mengatakan, insiden mengenaskan tersebut bermula ketika kedua korban berboncengan mengendarai sepeda motornya, melaju dari arah Sampit menuju Desa Bagendang.
Awalnya, perjalanan mereka tak ada masalah, meski cuaca saat itu sedang hujan. Saat melintas di lokasi kejadian, maut menjemput mereka ketika bersua dump truk kuning dengan nomor polisi KH 8240 FD. Truk bermuatan tanah yang dikemudikan Jahrianur itu meluncur dari arah berlawanan dan diduga oleng ke kanan jalan.
Pujiastuti menuturkan, truk tersebut mengambil jalur lawan karena berupaya menghindari kecelakaan dengan truk di depannya yang sama-sama bermuatan tanah. Diduga rem truk blong, sehingga melaju tak terkendali.
Petaka mengerikan justru datang dari arah depan. Dadang dan istrinya juga melaju kencang di jalurnya. Diduga kaget melihat pengendara itu, Jahrianur langsung membanting setir ke kiri jalan. ”Truknya langsung terbalik dan menimpa kedua korban,” katanya.
”Keduanya meninggal di tempat, tepat di bawah kabin truk. Motornya juga ikut tertimpa hingga rupanya tak lagi seperti motor,” tambah Pujiastuti.
Mainan anak-anak yang dibawa keduanya berhamburan di lokasi. Mainan tersebut sedianya akan dipasarkan di Bagendang. Namun, maut justru menjemput keduanya sebelum niat itu terlaksana.
Petaka itu langsung menyedot perhatian pengguna jalan lainnya. Puluhan truk dan kendaraan lain dari arah Sampit maupun sebaliknya, terpaksa berhenti saat kepolisian melakukan evakuasi truk nahas itu.
Dalam rekaman video amatir yang direkam warga dan beredar luas, proses evakuasi berlangsung dengan hati-hati. Jenazah pasutri itu baru terlihat setelah badan truk digeser. Sebagian tubuh mereka tertimbun tanah yang diangkut truk tersebut.
”Jenazah mereka dibawa ke ruang jenazah RSUD dr Murjani Sampit untuk divisum,” kata Joko, petugas Malang Merah Indonesia (PMI) Kotim yang ikut mengevakuasi korban.
Informasi yang diperoleh Radar Sampit, pasutri itu meninggalkan satu orang anaknya yang masih kecil. Dari pengakuan keluarganya, kedua korban memang sering pulang pergi ke Kota Sampit untuk membeli barang dagangannya.
Kasatlantas Polres Kotim AKP Yudha Setiawan mengatakan, kecelakaan bermula saat truk yang mencoba menyalip kendaraan di depannya. Dari arah berlawanan, datang Dadang bersama istrinya menggunakan sepeda motor.
Karena jarak terlalu dekat, Jahrianur berusaha menghindar dengan membelokkan truknya ke kiri jalan. Namun, saat ingin menghindar, truk tersebut justru jatuh ke kanan dan menimpa Dadang dan Leny.
”Ada dua korban jiwa. Sedangkan pengemudi dump truk (Jahrianur, Red) masih diamankan untuk menjalani pemeriksaan di kantor Satlantas Polres Kotim,” kata Yudha. (sir/dia/ign)