SAMPIT— Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) melalui Dinas Perikanan (Diskan) Kotim terus melakukan pengembangan khusus ikan jelawat, rencananya pada tahun ini sebanyak 200 ribu benih ikan jelawat akan ditabur di kolam arus sungai rekayasa Desa Patai Kecamatan Cempaga.
Kepala Diskan Kotim Heriyanto mengatakan, fokus utama pengembangan ikan jelawat tahun ini adalah Desa Patai, sebagaimana yang telah diprogramkan melalui dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2020.
“Untuk nelayan rencananya sekitar 200 ribu benih ikan yang akan ditabur dan disebarkan ke nelayan yang berkeinginan untuk membudidayakan ikan jelawat,” ujar Heriyanto kepada Radar Sampit , Selasa (21/1).
Menurut Heriyanto membudidayakan jelawat memang cenderung sulit, sehingga banyak kelompok pembudidaya ikan (Pokdakan) yang menolak jika hanya budi daya khusus ikan jelawat saja sebab masa panennya yang lama.
“Rata - rata Pokdakan akan menolak jika hanya ikan jelawat saja, jadi yang berkeinginan ada ikan lain kami juga menawarkan, kami berikan juga tapi volumenya tidak terlalu banyak paling tidak 1.000 – 2.000, nantinya 50 ribu benih ikan lain kami siapkan,” terangnya.
Disampaikannya untuk mencari tempat yang tepat untuk budi daya ikan jelawat juga agak sulit, namun setelah melakukan survei ditemukan satu lokasi dimana kondisi airnya yang sudah bagus antara lain PH yang sudah mencapai 6 - 7, dan DO diatas 7.
“Itulah kenapa memilih di Desa Patai, karena kondisi airnya sudah bagus,” terangnya.
Tabur benih tersebut rencananya paling lambat dilaksanakan pada Juli 2020 mendatang. Yang diberjalan dalam satu tahun, hingga di bagi kedalam tiga tahap, dalam satu kali tabur kurang lebih 50 ribu benih.
“Kalau perkiraan tabur pertama pada Juni atau Juli, tabur kedua kemungkinan sekitar Agustus atau September, selanjutnya tabur ketiga pada Desember,” tandasnya. (yn/dc)