NANGA BULIK- Wabah virus covid-19 alias virus corona tidak hanya mengakibatkan harga bawang putih naik, tapi kini juga telah berdampak terhadap anjloknya harga walet.
Salah satu penangkar sarang burung walet, Yusuf Ahmad Noor mengakui jika dalam sebulan terakhir atau sejak viralnya masalah virus corona, harga jual sarang burung walet ikut menurun.
“Kita biasa memang menjualnya ke pengepul, lalu mereka membawanya ke Jakarta untuk selanjutnya dikirim ke China. Gara-gara virus corona ini tidak ada pesawat ke China sehingga pengiriman terhambat,” ungkapnya.
Menurutnya sebelumnya harga walet kualitas bagus (mangkok) sekitar Rp 13 juta per kilogram, kini hanya dihargai Rp 10 juta per kilogram. Sarang kualitas sedang (sudut) dari sebelumnya Rp 9 juta per kilogram, kini turun jadi Rp 8 juta per kilogram. Sedangkan yang kualitas rendah (patahan) masih dihargai sama, sekitar Rp 7 juta per kilogram
“Walaupun harganya sedang turun, tetap dijual kalau sudah masa panen. Karena kita juga butuh operasional,” tuturnya .
Seperti diketahui, dalam beberapa tahun terakhir di Kabupaten Lamandau marak berdiri gedung-gedung walet, baik di kota hingga ke desa-desa. Karena usaha yang satu ini dinilai cukup menggiurkan, meski para pelaku usahanya harus mengeluarkan modal besar. Sebab sekali panen hasilnya bisa mencapai puluhan juta rupiah untuk setiap gedungnya.
Hingga saat ini diperkirakan ada sekitar 1000 lebih gedung walet di Kabupaten Lamandau.(mex/sla)