PANGKALAN BUN - Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran berkomitmen untuk terus berupaya memberantas praktik rentenir di seluruh kabupaten dan kota di Kalimantan Tengah. Pasalnya perbuatan mereka dinilai menyengsarakan masyarakat akibat jeratan utang.
Menurutnya keberadaan rentenir ini bukan membantu masyarakat yang kurang mampu namun justru menambah beban. Karena para rentenir saat memberikan pinjaman selalu mematok bunga tinggi dan terkadang tidak masuk akal.
“Dimana-mana keluhan ibu-ibu ini soal rentenir. Maka ke depan rentenir ini harus kita berantas. Jangan sampai ada masyarakat yang terjerat rentenir lagi,” kata Sugianto Sabran disela membuka acara Begoyap di Desa Kubu, Kecamatan Kumai, Minggu (16/2)
Terkadang, kata Gubernur, rentenir ini akan menyita barang-barang milik masyarakat yang tidak mampu membayar utang mereka. Sehingga keberadaan rentenir ini ikut menimbulkan kemiskinan warga.
“Nanti bank pembangunan daerah harus hadir membantu masyarakat. Mereka saat meminjam uang untuk modal usaha ini harus dibantu dengan perkreditan yang cukup mudah dan murah. Dengan begitu, masyarakat bisa mengembangkan usahanya agar lebih besar lagi,” ujarnya.
Ia mencontohkan seperti di Kabupaten Kobar, karena wilayah ini sudah memiliki peraturan daerah mengenai pemberantasan rentenir. Pihaknya berharap seluruh daerah di Kalteng bisa menerapkan.
Kemudian lanjutnya, pemerintah Kabupaten Kobar juga mampu menggerakkan perekonomian. Karena UKM tumbuh dengan baik dengan penyiapan fasilitas untuk berjualan.
“Seperti acara pasar siang dan malam dengan melibatkan pelaku UKM di Kobar. Ada ribuan pelaku UKM yang tumbuh dengan baik,” jelasnya.
Dengan demikian, ketika ekonomi tumbuh dengan baik berkat bantuan fasilitas permodalan yang mudah, maka secara perlahan akan menutup celah rentenir untuk menjerat masyarakat. (rin/sla)