PALANGKA RAYA – Banjir di kota Palangka Raya merenggut nyawa seorang bocah tujuh tahun, Muhmmad Alif Saputra. Murid kelas 1 SDN Palangka 1 itu tenggelam saat mandi di luapan air Sungai Kahayan di Jalan Anoi. Alif yang diduga tak bisa berenang, ditemukan berpegangan pada kangkung, Selasa (8/3).
Anak pasangan Nur Asiah (38) dan Ahmat Rasikin (47), sekitar pukul 20.00 WIB ditemukan tim SAR dibantu warga setempat. Tenggelamnya korban baru diketahui sekitar pukul 17.00 WIB. Namun, diduga Alif tenggelam sekitar pukul 15.00 WIB.
Informasi di lapangan menyebutkan, sebelum diduga tenggelam, Alif bersama dua temannya bermain air dan mandi di sekitar gorong-gorong, tak jauh dari kediamannya. Tak lama bermain, dua kawannya pulang dan meninggalkan Alif seorang diri.
Sore harinya, kedua orangtua Alif mencari keberadaannya, tetapi hanya menemukan sepeda Alif. Usai bertanya pada tetangga, orangtuanya panik. Warga pun berdatangan dan melakukan pencarian terhdap bocah tersebut.
---------- SPLIT TEXT ----------
Ibu Alif syok dan tak sadarkan diri. Sekitar lima jam pencarian, jenazah Alif ditemukan. Dia ditemukan tim SAR dengan posisi memegang kangkung sekitar 15 meter dari lokasi.
Tetangga korban, Yeni, menuturkan, banjir itu sudah tiga hari terjadi. Saat kejadian, Alif mandi bertiga teman-temannya. ”Salah satunya Salman, tapi dia pulang sama neneknya. Diketahui tenggelam karena ortunya melihat sepeda anaknya," kata perempuan berusia 21 tahun ini.
Alif menambahkan, kebiasaan anak itu memang sering jalan-jalan dan menjelang magrib baru pulang ke rumah. Namun, kali ini, hingga malam hari tidak kunjung pulang ke rumah. ”Alif anak pertama, dua saudara. Belum bisa berenang. TKP sekitar dua meter dari rumah di gorong-gorong," pungkasnya. (daq/ign)
