SAMPIT – Suhu politik menjelang Pemilik Kepala Daerah (Pilkada) Kotawaringin Timur semakin menghangat. Para kontestan terus bergerilya untuk mendapatkan dukungan partai politik (parpol). Beberapa calon disebut-sebut sudah mendapatkan restu dari partai pengusung. Namun, semua kemungkinan masih terbuka sebelum pasangan calon belum mendapatkan surat rekomendasi dari parpol.
Dua bakal calon Bupati Kotim yang diprediksi sudah dalam posisi aman adalah Suprianti Rambat dan Halikinnor. Suprianti kabarnya sudah mengantongi dukungan tiga parpol, yakni Gerindra (5 kursi DPRD), Nasdem (4), dan Hanura (1). Dengan dukungan 10 kursi di DPRD, maka sudah melewati ambang batas minimal delapan kursi untuk mengusung pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kotim.
Pencalonan Suprianti sejak awal sudah dimotori Gerindra Kotim. Ketua Gerindra Ary Dewar menyatakan Gerindra akan memasangkan Suprianti dengan Sanidin yang merupakan kader Gerindra. Gerindra juga menegaskan akan jadi barisan terdepan untuk menghadapi berbagai serangan politik dari lawan-lawan Suprianti. Suprianti bersama Sanidin terus begeriliya di lapangan. Terutama Suprianti tengah menggarap beberapa komunitas masyarakat secara masif.
Ary Dewar ketika dikonfirmasi membenarkan bahwa Suprianti sudah mengamankan tiga partai politik. Itu berdasarkan penuturan Suprianti terhadap tim Gerindra.
“Kalau dari partai apa yang mengusung, saya tidak bisa menjawab. Yang jelas bisa dikatakan sudah di posisi aman untuk perahu politik,” kata Ary Dewar.
Di singgung soal Gerindra, Ary Dewar menyatakan itu merupakan wewenang dari DPP di Jakarta. Namun, sejauh ini Suprianti merupakan satu-satunya bakal calon yang diusung. Apalagi Suprianti dipaketkan dengan salah satu kader Gerindra.
“Isyarat dari DPP, bahwasannya kader yang diprioritaskan. Sekarang kader kami, Pak Sanidin, yang akan mendampinginya,” tandasnya.
Gelagat Nasdem akan mengusung Suprianti juga sudah mulai terlihat sejak akhir tahun lalu. Anak perempuan Suprianti didelegasikan untuk bergabung ke Nasdem. Hal itu terungkap dalam acara resmi di Werra Resort. Pasalnya, Nasdem hanya mengusung bakal calon yang merupakan bagian dari kader partai.
Begitu juga dengan Halikinnor. PDI Perjuangan-Perindo kabarnya sudah merestui Halikinnor bersama dengan Ahmad Yani untuk bertarung di kancah Pilbup Kotim. Pasangan ini perpaduan antara birokrat dan politikus. Ahmad Yani merupakan politikus senior PDIP Kotim. Dia menjadi salah satu nama yang disodorkan DPP kepada Halikinnor untuk dijadikan wakil. Meski begitu, Ahmad Yani masih enggan berkomentar banyak.
“Belum ada rekomendasi dari DPP, jadi kita ini posisinya hanya menunggu. Kalaupun saya diperintahkan DPP, maka siap tidak siap, sebagai kader, harus siap melaksanakan perintah partai. Sebaliknya siapapun yang diusung PDIP, saya tetap pada pendirian saya untuk memperjuangkan dan memenangkan PDIP, siapapun yang pakai PDIP,”kata dia.
Belakangan ini Ahmad Yani gencar bersosialisasi. Jejaring politiknya kembali dikumpulkan. Bahkan stiker dan alat peraga dari Ahmad Yani mulai bertebaran di pelosok-pelosok. Pergerakan Ahmad Yani ini terjadi sekitar sebulan terakhir seiring berhembusnya kabar PDIP mensyaratkan Halikinnor untuk menggandeng Ahmad Yani.
“Kan wajar saja bersosialisasi, di situ kan sebagai bakal calon wakil saja,” ujarnya.
Ahmad Yani juga berharap masyarakat pendukung bakal calon untuk bisa bersama-sama bermain politik secara cerdas, santun, dan bermartabat.
“Hendaknya kita memberikan contoh pelaksanaan pemilihan kepala daerah yang tertib, aman, lancar, dan damai. Begitu juga para pendukung untuk tidak saling menjatuhkan termasuk hindari provokasi yang berbau identitas tertentu,” tegas mantan Wakil Ketua DPRD Kotim tersebut. (ang/yit)