PALANGKA RAYA- Satu-satunya Orangutan albino ini dilepasliarkan 19 Desember 2018 lalu di Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya (TNBBBR), Kabupaten Katingan. Kini kehidupannya sudah terbilang normal di alam bebas tersebut. Dirinya sudah bisa berkembang dan hidup berkelompok serta bersosialisasi dengan Orangutan lainnya.
Sejak dilepasliarkan hingga akhir tahun 2019, pengamatan terhadap primata bernama Alba ini menunjukkan ia menghabiskan 56,5persen dari jam aktifnya untuk makan. Kemudian 27,2persen untuk bergerak di pepohonan, 13,8persen istirahat, dan 2,2persen melakukan perilaku lain, seperti bersarang, dan bersosialisasi.
Tingkah laku Orangutan remaja ini dipantau pihak Yayasan BOS (Borneo Orangutan Survival) Fondation, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah, bersama Tim Post-Release Monitoring (PRM).
Seperti diutarakan CEO Yayasan BOS Jamartin Sihite, pihaknya berkomitmen untuk bekerja bersama dengan Direktorat KKH, dan TNBBBR dalam melaksanakan pengamatan, dan pemantauan Orangutan hasil pelepasliaran di taman nasional ini.
”Alba menujukkan menghabiskan waktu untuk makan, bergerak di pepohonan, istirahat, dan melakukan perilaku lain seperti bersarang, dan bersosialisasi,” ujarnya.
Jamartin menjelaskan, Alba masih teramati bulan Februari tahun ini, dan masih akan diamati secara teratur sampai beberapa waktu ke depan. Selainnitu, Orangutan hasil pelepasliaran lain juga akan diamati melalui patroli, dan kegiatan monitoring untuk memastikan mereka bertahan hidup tanpa bantuan manusia.
Sementara itu, Kepala Balai TNBBBR Agung Nugroho menambahkan, tim PRM terdiri dari orang-orang terpilih. Sebagian besar di antaranya masyarakat lokal, yang bertugas untuk memastikan para Orangutan yang dilepasliarkan di Taman Nasional ini hidup liar namun sejahtera.
Ditambahkannya, partisipasi mereka juga menjamin keberlanjutan program, satu hal yang sangat penting dalam upaya pelestarian alam, dan keanekaragaman hayati.
”Saya menerima laporan bahwa Alba ini setiap kali diamati tampak bisa menjelajah jauh, makan banyak sekali pakan alami, dan membuat sarang di mana-mana,” tandasnya.
Pihaknya juga mendapat laporan bahwa Alba bersosialisasi dengan Orangutan lain yang telah lebih dulu dilepasliarkan di hutan ini. Hal itu merupakan kabar membahagiakan dan pihaknya berharap Alba terus bertahan hidup liar di hutan tersebut, sesuai kodratnya sebagai satwa liar. (daq/gus)