SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Selasa, 17 Maret 2020 15:22
Sekolah Diliburkan, Warga Stok Pangan
Salah seorang karyawan swasta di Sampit mempersiapkan berbagai keperluan untuk dua pekan ke depan guna menghadapi wabah korona yang kini melanda dunia.(RADAR SAMPIT)

SAMPIT- Dinas Pendidikan Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) memutuskan meliburkan semua sekolah mulai dari tingkat TK sampai SMP selama dua minggu, mulai 17 Maret - 31 Maret 2020. Hal tersebut merupakan salah satu langkah mencegah penyebaran virus korona dan melindungi kesehatan peserta didik di Kotim.

”Selama libur sekolah, siswa diberi tugas oleh guru untuk dikerjakan di rumah," kata Kepala Dinas Pendidikan Kotim Suparmadi. Keputusan libur tersebut hanya berlaku untuk peserta didik. Guru diwajibkan tetap hadir dan memantau siswa yang telah diberikan tugas untuk dikerjakan di rumah. Selama masa itu, absensi sidik jari bagi guru diganti dengan absen manual.

Selain meliburkan sekolah, Disdik juga menunda semua lomba-lomba yang berkaitan dengan pelajar. Kemudian, menunda kegiatan outing class atau study tour, tidak melaksanakan kegiatan yang memobilisasi  atau mengumpulkan pegawai maupun masyarakat dalam jumlah besar, seperti pertemuan KKG, MGMP, KKKS, MKKS, dan rapat komite sekolah.

Suparmadi menambahkan, semua peserta didik diminta menghindari tempat umum atau keramaian, serta ruang publik apabila tidak ada kepentingan mendesak. "Peserta didik dianjurkan untuk menggunakan masker apabila berada di tempat umum," ujarnya.

Kebijakan meliburkan sekolah juga dilakukan sejumlah daerah lainnya di Kalteng. Pemkab Gunung Mas (Gumas) misalnya, meliburkan kegiatan belajar mengajar selama dua minggu.

”Semua sekolah yang berada di bawah kewenangan pemkab diliburkan," kata Wakil Bupati Gumas Efrensia LP Umbing, usai rapat menghadapi virus korona, Senin (16/3).

Meski sekolah diliburkan, kata dia, peserta didik diminta tetap belajar di rumah. Orang tua juga harus mengawasi dan memastikan anak mereka tetap belajar walaupun sedang libur.

”Untuk pelayanan pemerintah kepada masyarakat, tetap berjalan seperti biasa. Namun, Satuan Organisasi Perangkat Daerah (SOPD) terkait diminta menyiapkan hand sanitizer atau cairan pembersih tangan," ujarnya.

Untuk menghadapi wabah virus korona ini, Pemkab Gumas juga akan gencar melakukan sosialisasi terkait perilaku hidup bersih dan sehat kepada masyarakat, seperti mencuci tangan yang benar, pentingnya mengenakan masker bagi yang sakit, dan lainnya.

”Pemkab Gumas juga akan memulai gerakan kebersihan di tempat-tempat umum, dengan cara menyemprotkan cairan disinfektan. Dimulai dari kantor Bupati Gumas hingga semua kantor, rumah ibadah, sekolah, dan tempat umum lain," tuturnya.

Selain itu, seluruh pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) juga harus rutin melaporkan keadaan di wilayah masing-masing ke dinkes setempat. ”Kami ingin masyarakat tak panik, karena pemerintah sudah melakukan langkah-langkah antisipasi. Kita berdoa juga, mudah-mudahan virus tersebut tidak sampai ke wilayah ini," tandasnya.

 

Stok Pangan

Merebaknya virus korona jadi kekhawatiran sebagian besar warga Kotim. Bahkan, sejumlah warga mulai menyetok pangan sebagai persiapan apabila wabah virus tersebut sampai ke Kotim. Hal itu juga jadi salah satu cara mengurangi aktivitas di luar rumah.

”Khawatir juga kalau pemerintah nanti mendadak menutup semua akses dan harga kebutuhan pokok naik. Saya memilih menyetok bahan makanan. Paling tidak bisa bertahan satu sampai dua minggu,” ucap Fitria, warga Sampit.

Fitria menuturkan, berbagai antisipasi telah dilakukan, seperti mengisi stok makanan di lemari pendingin serta menjaga kondisi rumahnya agar selalu bersih. Menurutnya, langkah tersebut bukan berarti dirinya panik, namun sebagai persiapan diri menghadapi wabah yang masih mengancam negeri.

”Setiap nonton televisi, informasi mengenai penyebaran virus korona makin menakutkan saja. Jumlah orang yang positif korona semakin hari  semakin banyak. Siapa yang tidak khawatir? Mau keluar rumah saja mikir-mikir. Kalau enggak kerja, mending dirumah saja,” ungkap pegawai swasta ini.

Hal serupa juga dilakukan Hery, yang memilih membeli kebutuhan bahan pokok selama dua pekan. ”Setelah Pak Jokowi (Presiden RI) mengumumkan kebijakan mencegah korona, malamnya saya langsung belanja beras, telur, dan kebutuhan makanan lainnya,” ungkap Hery.

Dia mengaku sudah mengurangi berbelanja makanan jadi di luar dan lebih memilih memasak sendiri di rumah. ”Sejak sebulan ini, saya dan istri sudah jarang belanja makanan jadi. Saya minta istri masak di rumah saja,” ucapnya.

Pantauan Radar Sampit, sejumlah harga kebutuhan pokok di pasar tradisional Sampit masih stabil. Ridwan, pedagang pasar di Jalan MT Haryono menuturkan, harga bawang putih masih di harga Rp 45 ribu per kilogram dan bawang merah Rp 38 ribu per kg. Untuk lombok masih stabil di harga Rp 45 ribu per kg.

”Kebutuhan bahan pokok masih stabil selama dua pekan terakhir. Harga yang mengalami kenaikan hanya rempah saja,” ujar Ridwan. (yn/arm/hgn/ign)


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 22:17

Dishub Diminta Tambah Traffic Light

<p><strong>PALANGKA RAYA</strong> &ndash; DPRD Kota Palangka Raya menilai sejauh…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers