NANGA BULIK – Belakangan ini perhatian masyarakat Lamandau terkuras pada Virus Korona, padahal ada satu lagi penyakit menular mematikan yang juga lebih berbahaya dan sudah lama ada di Indonesia, yakni Demam Berdarah Dengue (DBD).
Awal tahun ini, angka DBD di Kabupaten Lamandau lumayan tinggi. Dari data Dinas Kesehatan Kabupaten Lamandau, bulan Januari terjadi sebanyak 13 kasus dan bulan Februari sebanyak 26 kasus. Yang terbanyak berasal dari wilayah Kecamatan Sematu Jaya.
"Bulan ini (Maret) datanya belum masuk. Namun tampaknya sudah mulai menurun," ungkap Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lamandau, Friaraiyatini.
Penurunan angka DBD ini tidak bisa lepas dari upaya Dinkes yang telah melakukan usaha promotif dan preventif. Di antaranya melakukan fogging terpusat dan massal di wilayah Kecamatan Sematu Jaya dan Bukit Jaya.
"Sampai saat ini tidak ada yang sampai meninggal, penderitanya mulai dari anak-anak usia 5 tahun sampai yang tertua 48 tahun," bebernya.
Oleh karena itu ia tetap mengimbau kepada masyarakat agar terus melakukan pola hidup bersih dan sehat. Karena meskipun penyebarannya lebih cepat Korona dibanding DBD , namun sebenarnya lebih mematikan DBD jika tidak mendapatkan penanganan serius.
Sementara itu terkait Covid-19, pihaknya telah melakukan rapat dengan seluruh dokter Puskesmas di Kabupaten Lamandau. Selain membahas prosedur penanganan, juga dibagikan pakaian pelindung lengkap kepada seluruh kecamatan.
"Ternyata kita punya 50 pakaian pelindung lengkap, jadi tiap puskesmas dapat 2-3 unit . Sementara thermo IR hanya punya 1, jadi baru kita upayakan memesan 13 unit lagi untuk dibagikan ke Puskesmas," tambahnya. (mex/sla)