SAMPIT – Kasus pemerkosaan yang dilakukan keluarga terdekat kembali terulang. Hal itu dilakukan Alp (45) terhadap anak tirinya yang masih berusia 15 tahun. Perbuatan bejat itu terbongkar oleh istrinya sendiri, ibu kandung korban.

Pemerkosaan tersebut kerap dilakukan Alp di rumah mereka di desa wilayah Kecamatan Cempaga sejak 2018 lalu. Kapolsek Cempaga Iptu Dwi Susanto mengatakan, ibu kandung korban mulai curiga sang anak diperkosa suami barunya.

Kecurigaan itu bertambah ketika melihat perut anaknya yang terus membesar. ”Awalnya, ibu korban tidak curiga. Namun, karena melihat perut anaknya yang membesar, si ibu akhirnya curiga juga,” kata Dwi saat dikonfirmasi Radar Sampit, Kamis (19/3) malam.

Ibu korban lalu mulai menginterogasi anaknya hingga korban mengaku pelakunya ayah tirinya. ”Dari situ kemudian ibu kandung korban melaporkan kasus tersebut ke Polsek Cempaga,” tambahnya.

Tanpa perlawanan Alp akhirnya digiring ke Mapolsek Cempaga untuk diperiksa lebih lanjut. Kepada Polisi, pelaku mengaku pertama kali melakukan aksi bejatnya sejak November 2018. Saat itu pelaku menggerayangi tubuh korban saat tidur.

”Korban akhirnya terbangun. Namun, saat itu korban tidak melakukan perlawanan,” jelas Dwi.

Merasa korban tidak melawan, Dwi langsung meniduri anak tirinya. Ketagihan, pelaku berulang kali melakukan hal tersebut pada anaknya setiap ada kesempatan. ”Korban akhirnya hamil dengan usia lima bulan. Kehamilan korban tanpa diketahui ibu kandungnya,” bebernya.

Atas perbuatannya, Alp dijerat Pasal 81 Ayat 1 dan Ayat 2 Subsider Pasal 82 Ayat 1 UU RI Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Jo Pasal 64 KUHPidana. ”Ancaman kurungannya minimal lima tahun dan maksimal 15 tahun penjara,” tandasnya. (sir/ign)