PALANGKA RAYA-Menjelang datangnya bulan Ramadan, yang juga dibayang-bayangi penyebaran virus Korona (Covid-19), pengawasan terhadap distribusi dan harga sejumlah bahan pokok tetap dilakukan aparat berwenang. Terutama terhadap harga gula pasir dan rempah-rempah yang belakangan ini berfluktuasi.
Seperti dilakukan jajaran Polresta Palangka Raya, Senin (6/4) kemarin yang menggelar inspeksi ke pasar tradisional, memantau harga dan distribusi bahan pokok tersebut.
Kapolresta Palangka Raya Kombes Pol Dwi Tunggal Jaladri yang turun melakukan pemantauan tersebut mengatakan, selain turut menggekar penyemprotan disinfektan, mengimbau warga agar mengantisipasi Covid-19, pihaknya juga memantau ketersedian sembako, salah satunya gula pasir dan ketersediaan rempah-rempah.
”Kita salah satu garda terdepan dan kepolisian tidak hanya memberikan imbauan tapi juga memantau ketersediaan sembako terutama gula pasir. Hasilnya masih aman, walau ada kenaikan Rp 1.000-Rp 3.000 perkilogram,”ujarnya.
Lebih lanjut diuraikannya, dari hasil pemantauan kemarin, gula pasir pada tingkat distributor harga ecer sekitar Rp 19.200 perkilogram. Kemudian dijual kembali oleh pedagang dipasaran dengan harga jual Rp20.000,-samppai dengan Rp 21.000 perkilogram. Menurut Jaladri, hal itu lantaran dampak dari penyebaran virus korona. Namun dinilai masih wajar.
”Tak bisa dipungkiri memang terdampak. Maka itu semoga hal ini bisa cepat berlalu,” ungkap Jaladri.
Selain itu, dengan berkeliling, pihaknya juga melakukan pengecekan harga rempah-rempah berupa jahe, temu lawak, kencur, hingga kunyit putih. Dan menurut Jaladri, pasokannya masih tersedia dengan aman dan harganya masih normal.
”Dari pengecekan harga rempah-rempah, hasilnya masih tersedia dengan harga nomal di pasar besar,” tandas perwira menengah Polri ini. (dag/gus)