SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

PALANGKA

Rabu, 08 April 2020 14:40
Imbas Virus Corona, Ekonomi Kalteng Melambat
PEREKONOMIAN : Para pedagang sangat terdampak akibat penyebaran pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19). Tampak, kepolisian dan pemerintah memantau aktivitas perekonomian masyarakat.(DODI/RADAR PALANGKA)

PALANGKA RAYA – Penyebaran virus Korona (Covid-19) di wilayah Kalimantan Tengah (Kalteng) semakin hari berdampak dari berbagai sektor. Tak hanya terkait pariwisata, kesehatan, pendidikan, tapi juga hingga perekonomian. Mungkin saja miliaran hingga trilunan rupiah kerugian ditimbulkan akibat pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19). 

Namun yang pasti merebaknya virus mematikan ini membuat pertumbuhan ekonomi di seluruh wilayah Kalteng mengalami perlambatan.

Terlebih ekonomi global saja diprakirakan tumbuh sebesar 2,5% (yoy) pada tahun 2020, melambat jika dibandingkan prakirakaan sebelumnya yang tumbuh sebesar 3,0% (yoy).

Sementara ekonomi nasional diprakirakan tumbuh pada kisaran 4,2-4,6% (yoy) pada tahun 2020, melambat dibandingkan prakiraaan sebelumnya yang tumbuh pada kisaran 5,0-5,4% (yoy).

Itu disebabkan menurunnya aktivitas masyarakat, hingga mempengaruhi penurunan omzet dari sejumlah hotel, dan restoran serta UMKM, sehingga kinerja pada sektor akomodasi, makanan, dan minuman diprakirakan terkoreksi cukup signifikan.

“Ekonomi Kalimantan Tengah diprakirakan tumbuh pada kisaran 5,6-6,0% (yoy), melambat dibandingkan prakiraan sebelumnya yang berada pada kisaran 6,0-6,4% (yoy), dan capaian tahun 2019 yang tumbuh sebesar 6,16% (yoy). Jadi banyak yang terdampak akibat penyebaran virus korona ini,” jelas Kepala Tim Advisory dan Pengembangan Ekonomi BI Kalteng Yudo Herlambang.

Dia menyampaikan sektor lain yang berpotensi terdampak langsung yaitu sektor transportasi seiring dengan menurunnya aktivitas perjalanan masyarakat, baik di dalam maupun keluar Kalteng.

Dari sisi permintaan, ujarnya, domestik diperkirakan mengalami perlambatan, disebabkan oleh melemahnya permintaan masyarakat terhadap barang sekunder dan tersier dikala pembatasan aktivitas yang tengah terjadi. 

Disamping itu, aktivitas investasi baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun swasta juga terdampak, seiring dengan penundaan proyek dan realokasi anggaran dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19.

“Namun untuk total kerugian akibat Covid-19 ini, BI belum ada melakukan perhitungan ke arah tersebut, namun pasti ada terdampak,” katanya.

Lanjut Yudo, berkaca dari realita ini, Bank Indonesia melakukan serangkaian kebijakan moneter, yakni dalam rangka menjaga stabilitas moneter dan pasar keuangan sebagai respons dari merebaknya Covid-19 yang berdampak terhadap perekonomian nasional.

Kebijakan itu, jelas Yudo. Yakni memperkuat intensitas kebijakan triple intervention, Domestic Non Deiliverable Forward (DNDF), pembelian SBN di Pasar Sekunder, menurunkan rasio Giro Wajib Minimun valuta asing, memperluas underlying transaksi bagi investor asing, dan penggunaan bank kustodi global dan domestik untuk kegiatan investasi.

“Ke empat kebijakan ini merupakan upaya yang ditempuh oleh BI dalam menjaga stabilitas pasar uang dan sistem keuangan nasional, untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, yang saat ini tengah bergejolak dampak dari pelepasan portofolio asing dari Indonesia,”ujar Yudo.

Dia menambahkan, memang saat ini tidak bisa dipungkiri, dibutuhkan koordinasi, sinergi, dan partisipasi aktif langsung dari dalam meredam perlambatan ekonomi yang tengah terjadi. Apalagi pemerintah telah menempuh untuk memitigasi penyebaran virus, seperti meliburkan sejumlah sekolah, menerapkan skema bekerja dari rumah, dan membatasi jam beroperasi sejumlah perdagangan.

Menurutnya, perlambatan ekonomi merupakan konsekuensi logis dari merebaknya pandemi Covid-19. Mencegah penyebaran virus merupakan hal paling prioritas untuk memitigasi dampak ekonomi lanjutan yang dapat terjadi.

“Partisipasi aktif dan kerjasama dari masyarakat adalah kunci dalam meredam dampak Covid-19 terhadap perekonomian di Kalteng,” pungkasnya. (daq/fm)

 


BACA JUGA

Selasa, 08 September 2015 21:50

Ratusan PNS Masih Mangkir, Laporkan Harta Kekayaan

<p>SAMPIT &ndash; Sebanyak 240 Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau Aparatur Sipil Negara di lingkup…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers