SAMPIT - Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Rudianur mendorong agar seluruh petugas medis dilakukan rapid test. Tidak hanya yang bertugas di RSUD dr Murjani Sampit, tetapi juga mereka yang bertugas di puskesmas. Petugas medis sangat rentan terpapar virus berbahaya itu.
“Prioritaskan tenaga medis dari kota sampai ke desa-desa karena mereka yang paling rawan. Jangan sampai mereka yang sedang merawat justru lebih duluan positif infeksi virus berbahaya ini. Kita sudah lihat beberapa waktu ada kasus-kasus di mana petugas kesehatan yang menjadi pasien Covid-19 juga,” kata Rudianur (9/4) kemarin.
Mengingat jumlah alat rapid test sangat terbatas, maka bisa dimanfaatkan bagi tenaga medis dan masyarakat yang berisiko besar terpapar Covid-19. Seperti tenaga medis, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas.
Selain itu mereka yang terindikasi sebagai orang dalam pemantauan (ODP) mesti diprioritaskan. “Ketika kita sudah lakukan tes itu sehingga bisa kita petakan nanti untuk menentukan kemana arah pencegahan dan penanganan yang dilakukan Gugus Percepatan Penanganan Covid19 Kotim itu,” tandasnya.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kotim Halikinnor mengatakan, Pemkab Kotim baru mendapatkan 2.000 alat rapid test.
“Kita dapat sekitar 2.000 unit rapid test untuk dapat mendeteksi cepat bagi warga yang dicurigai terkena virus korona,” ujarnya.
Pihaknya sudah menyiapkan anggaran sekitar Rp 1,5 miliar untuk pembelian alat rapid test yang dipergunakan mendeteksi virus korona menggunakan darah sebagai sampel. Diharapkan dengan tersedianya alat rapid test nantinya mempermudah tenaga medis untuk mendeteksi cepat bagi warga yang diduga terserang virus korona.
Sementara itu Wakil Direktur RSUD dr Murjani Sampit dr Febby Yudha Herlambang mengatakan, tenaga medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Murjani Sampit bakal melakukan rapid test dalam waktu dekat ini.
“Insha Allah Sabtu ini kita akan melakukan rapid test kepada tenaga medis,” ucap dr Febby Yudha HerlambangKamis (9/4).
Yudha mengatakan, rapid test diprioritaskan untuk tenaga medis yang melakukan kontak secara langsung terhadap pasien dalam pengawasan (PDP) dan pasien positif Covid-19. Sedangkan, tenaga medis yang lain dijadwalkan selanjutnya sambil menyesuaikan ketersediaan alat rapid test.
Mengenai kondisi PDP yang dirawat dan diisolasi di RSUD dr Murjani Sampit, sampai dengan saat ini ada sebanyak 16 PDP dan 3 orang pasien yang dinyatakan positif masih dalam penanganan.
“Kondisi pasien masih dalam pengawasan dan dalam keadaan membaik. Kita tunggu saja perkembangan selanjutnya,” tandasnya. (hgn/ang/yit)