KUALA KURUN – Sebagai upaya untuk mencegah terjadinya kerumuman warga dalam upaya mencegah penyebaran Coronavirus Disease 2019 atau Covid-19, seluruh objek wisata yang dikelola Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Gumas ditutup.
”Penutupan seluruh objek wisata ini atas petunjuk dari Bupati Gumas, serta menjalankan imbauan dari pemerintah pusat. Penutupan tersebut hingga batas waktu yang tidak ditentukan,” ucap Kepala Disbudpar Kabupaten Gumas Kardinal kepada Radar Sampit.
Objek wisata yang ditutup sementara yakni air terjun Batu Mahasur, objek wisata Batu Suli/Puruk Amai Rawang, Betang Tumbang Anoi, Betang Toyoi, monumen Tambun Bungai, Betang Singa Kenting, air terjun Sahai Hantuan, air terjun Mangkuhus, riam Gohong Rawai, Puruk Kamecu, Batu Sepan Bilas, Bukit Gua Haramaung, Batu Tungku, Batu Bulan, dan lainnya.
”Batas waktu penutupannya, melihat perkembangan yang ada. Setelah penutupan nanti, langkah selanjutnya akan dikoordinasikan dengan Bupati Gumas,” ujarnya.
Sejauh ini, Disbudpar telah mengirimkan surat pemberitahuan resmi kepada pemerintah kecamatan, pemerintah desa, serta juru pelihara, terkait penutupan objek wisata ini.
”Penutupan objek wisata ini untuk mencegah penyebaran virus korona agar tidak semakin meluas. Biasanya, objek wisata terdapat kerumuman warga. Hal demikian yang tidak kita inginkan,” tuturnya.
Dia mengakui, keputusan menutup objek wisata yang ada di Kabupaten Gumas tentu akan berdampak pada pencapaian Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang ditargetkan kepada disbudpar, terutama dari sektor pariwisata.
”Secara keseluruhan, kami memiliki target PAD sekitar Rp 101,5 juta di tahun 2020, dari semua objek wisata yang dikelola. Namun dengan adanya pandemi virus korona ini, target tersebut akan sulit tercapai,” terangnya.
Agar realisasi PAD bisa dikejar paling tidak mendekati target yang ditetapkan, Disbudpar Kabupaten Gumas tentu akan membuat suatu inovasi. ”Untuk target PAD itu, nanti kami akan bicarakan dengan Bupati Gumas. Akan ada inovasi yang dilakukan untuk mengejar target PAD di sektor pariwisata,” pungkasnya. (arm/yit)