SUKAMARA – Selain memiliki potensi perikanan laut, Kecamatan Pantai Lunci dan Jelai mempunyai potensi tanaman kelapa yang tumbuh di sepanjang pesisir pantai. Sayangnya saat ini pengelolaan hasil perkebunan kelapa masih belum maksimal dan kebanyakan hanya untuk diolah sendiri.
Seperti diungkapkan Utih, salah seorang warga Desa Cabang Barat. Menurutnya selama ini buah kelapa milik warga setempat hanya dimanfaatkan untuk keperluan sehari-hari, seperti membuat minyak goreng, dan keperluan memasak. “Kebanyakan warga mengolah kelapa-kelapa disini untuk minyak goreng dan untuk keperluan sendiri, terkecuali ada pemesan maka minyak kelapa baru dijual,” ceritanya.
Selain itu sebagian warga ada yang menjual buah kelapa kepada pembeli yang datang dari Kota Sukamara dengan harga yang bervariasi. Kelapa tersebut akan dipasarkan kembali ke beberapa daerah seperti Kecamatan Balai Riam, Permata Kecubung dan daerah lainnya.
Sementara untuk harga buah kelapa muda sedikit mahal dibandingkan dengan harga kelapa tua yakni sekitar Rp 4.000 sampai Rp 5.000 per biji, terlebih apabila ada acara keramaian biasanya kelapa muda diburu pedagang minuman. “Biasa membeli kelapa muda adalah pedagang minuman, biasanya ramai dicari kalau ada acara keramaian,” tukas Utih.(fzr/sla)