SAMPIT— Kepedulian terhadap warga terdampak viirus korona atau Covid-19, ditunjukkan Gerakan Pramuka Kwartir Cabang (Kwarcab) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), organisasi kepanduan tersebut membagikan puluhan bingkisan komoditas sembilan bahan pokok (Sembako) kepada anggota pramuka yang kondisi ekonominya lemah, Rabu (22/4).
Pemberian bantuan secara simbolis dilakukan Ketua Kwarcab Kotim Halikinnor, pihaknya telah menyiapkan 200 paket sembako untuk dibagikan secara bertahap kepada anggota pramuka yang membutuhkan.
"Memberikan bantuan khusus kepada anggota pramuka yang ekonominya di bawah, yang kami bagikan beberapa puluh saja, karena kegiatan kepedulian ini sudah berjalan sejak kemarin di beberapa lokasi, seperti di Samuda, Kotabesi dan Pelangsian," ujar Halikinnor yang juga Sekda Kotim.
Dirinya mengatakan apa yang dilakukan Kwarcab Kotim, merupakan bentuk kepedulian kepada sesamanya di tengah pandemi Covid-19. Bantuan paket sembako diberikan kepada anggota Pramuka Kwarcab Kotim yang terdampak dan tidak mampu. Dirinya berharap bantuan tersebut dapat bermanfaat.
“Ini merupakan solidaritas, rasa empati dari Pramuka terhadap anggota Pramuka ekonomi ekonominya lemah,”ucapnya.
Disebutkannya 200 paket sembako yang disiapkan hanyalah untuk sementara, jika memang berkembang pihaknya akan mengupayakan untuk menyediakan paket sembako yang lebih banyak dengan dana swadaya dari anggota Pramuka dan dana dari Kwarcab itu sendiri.
Menurutnya masalah Covid-19 merupakan masalah bersama. Bukan hanya menjadi masalah pemerintah saja. Seluruh lapisan masyarakat diharapkan berperan dalam menangani masalah Covid-19.
"Masyarakat harus disiplin menerapkan aturan pemerintah, untuk mencegah penyebaran virus tersebut," kata Halikin.
Begitu pula dengan pihak swasta maupun organisasi yang ada. Dengan potensinya diharapkan dapat ikut menangani dampak sosial yang timbul akibat pandemi Covid-19 yang tengah melanda Kotim kali ini.
"Masalah Covid-19 tidak bisa diselesaikan pemerintah saja, tetapi seluruh lapisan masyarakat, seluruh organisasi dan pihak swasta, semuanya harus berperan khususnya berkenaan dengan masalah kedisiplinan dan dampak sosialnya,” tutup Halikin. (yn/dc)