SAMPIT – Stok beras melimpah di Badan Urusan Logistik (Bulog) Subdivisi Regional Sampit. Masyarakat boleh membeli dalam jumlah banyak sehingga tidak khawatir kehabisan stok di tengah pandemi virus korona.
Kepala Bagian Akuntansi Bulog Sampit Fetrus R mengatakan, stok beras di Bulog Sampit bisa memenuhi kebutuhan masyarakat sampai akhir tahun 2020.
"Ketersediaan beras kita cukup untuk masyarakat yang ada di Kotim dan Seruyan serta sekitarnya hingga akhir tahun nanti. Selain memasok beras dari luar daerah, Bulog juga memasok beras lokal seperti dari Katingan Kuala, Mendawai, Teluk Sampit, dan Pulau Hanaut yang rata-rata sentral produksi pertanian," terang Fetrus, Kamis (23/4).
Bulog juga memiliki stok minyak goreng dan tepung. Sedangkan ketersediaan daging dan gula masih dalam perjalanan.
"Gula sementara ini sedang kosong, namun saat ini sudah di perjalanan. Sebelum berakhirnya Ramadan, gula dan daging sudah pasti akan datang," ucapnya.
Jumlah beras yang tersedia di gudang Bulog sekitar 1.000 ton, dan stok dalam perjalanan dari daerah Jawa akan masuk lagi sebanyak 1.000 ton. Sedangkan untuk tepung ada sekitar 3 ton hingga 4 ton. Untuk minyak goreng yang tersedia ada sekitar 4.000 liter.
"Stok ini akan berputar kembali, dan kalau sudah mulai berkurang akan kita datangkan lagi dari luar daerah. Sedangkan kalau beras sebagian diserap dari Kotim sendiri, kondisional saja. Kadang 50 persen diambil dari lokal dan 50 persen diambil dari luar, tergantung hasil panen yang ada," ucap Fetrus.
Pembelian beras tidak akan dibatasi. Masyarakat diperbolehkan membeli beras sebanyak-banyaknya, baik beras premium maupun medium. Sedangkan untuk pembelian gula kemungkinan akan dibatasi maksimalnya 2 kilogram.
Bulog juga akan mengambil sebanyak 14 ton daging beku sesuai permintaan masyarakat. Rata-rata Bulog menjual 5 hingga 6 ton daging beku per bulan. Daging beku impor ini harganya lebih murah dibanding daging lokal. (dia/yit)