SAMPIT— Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Supian Hadi menyebut, jika Perusahaan Besar Swasta (PBS) yang ada di Kotim, masing - masing menyumbang alat rapid test, maka hal tersebut akan membantu pemerintah dalam melakukan rapid test massal bagi seluruh warga Kotim.
Supian menyebut, jika masing - masing PBS yang beroperasi di Kotim bisa menyumbang sedikitnya 2.000 alat rapid test, maka seluruh warga Kotim bisa mengikuti rapid test massal.
"Kalau satu PBS menyumbang 2.000 alat rapid test, kalikan saja dengan berapa banyak PBS yang ada di Kotim, jadi semua warga bisa ikuti rapid test," ujar Supian.
Dari 450 ribu penduduk Kotim 0,6 persen atau kurang lebih sebanyak 2.700 warga diantaranya akan mengikuti rapid test, yang tersebar di 17 kecamatan yang memiliki potensi penyebaran virus korona atau Covid-19 lebih besar.
"Dengan rapid test massal yang dilakukan akan bisa mendeteksi lebih awal, sehingga penyebaran agar tidak semakin meluas bisa di cegah," imbuhnya.
Pihaknya menilai dengan tidak adanya jadwal penerbangan, menjadi salah satu kendala terhadap pemesanan alat rapid test di luar daerah. Sehingga pihaknya berharap PBS yang memiliki perwakilan di wilayah pusat, dapat turut membantu ketersediaan alat tersebut.
"Mungkin PBS ini ada perwakilannya di pusat, siapa tahu disana dapat bantuan rapid test yang bisa di salurkan untuk Kotim," terangnya. Disamping rapid test, pihaknya juga berharap bantuan sembako, hal ini untuk penanganan jika Covid-19 di Kotim terjadi berkepanjangan.
"Kalau Covid-19 terjadi berkepanjangan itu artinya harus memikirkan warga se-Kotim, paling tidak 50 persen warga Kotim harus di bantu oleh pemerintah," tutupnya. Sementara menurutnya untuk persediaan alat pelindung diri (APD) saat ini masih mencukupi, bahkan hingga akhir tahun. (yn/dc)