PALANGKA RAYA – Jalur masuknya narkoba di Kalimantan Tengah (Kalteng) belum berhasil diputus. Dua pengedar sabu yang berhasil diringkus aparat kepolisian di Palangka Raya, mengaku mendapat pasokan barang haram itu dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Pengakuan itu kian mempertegas pasokan narkoba dari Kalsel sangat besar.
Dua budak sabu yang dibekuk aparat, yakni Marianus Fredi Parera alias Fredi (48) dan Heriansyah (42). Mereka ditangkap Satreskoba Polres Palangka Raya bersama barang bukti narkoba, di dua lokasi berbeda, Senin (21/3). Barang haram tersebut diperoleh dari pria berinisial An dari Banjarmasin. Dari beberapa pengedar yang ditangkap aparat sebelumnya, sebagian besar mengaku mendapat pasokan narkoba dari Kalsel.
Kapolres Palangka Raya AKBP Jukiman Situmorang melalui Kasat Narkoba AKP Winarko Kisworo, Selasa (22/3), mengatakan, personelnya melakukan pengintaian dan penyelidikan terhadap tersangka. Fredi pertama kali ditangkap. Rumahnya juga digeledah.
Aparat mengamankan barang bukti berupa satu paket sabu seberat 0,28 gram senilai Rp 300 ribu, seluler, kotak rokok, dan sepeda motor. Pelaku diinterogasi dan kasus itu langsung dikembangkan.
---------- SPLIT TEXT ----------
Dari nyanyian Fredi, aparat bergerak ke Jalan Bengaris V Nomor 8 Kelurahan Tajung Pinang dan meringkus Heriansyah. Barbuk yang diamankan, yakni 14 paket sabu 9,4 gram senilai Rp 10 juta, satu pak klip plastik , kantong hitam, tutup kepala bong, pipet kaca, dan kantong plastik hitam.
”Keduanya kita amankan di Mapolres sambil dilakukan pengembangan,” kata perwira Polri ini.
Winarko menuturkan, penyidik menjerat keduanya dengan Pasal 114 (1) jo Pasal 112 (1) UU RI 35 Nomor 2009 tentang Narkotika. Ancaman pidana penjara minimal 4 tahun serta denda maksimal Rp 8 miliar. (daq/ign)