PALANGKA RAYA – Tim gabungan Satpol PP Kota Palangka Raya dibantu TNI kembali melakukan penertiban terhadap kepada pedagang kaki lima (PKL) karena dinilai mengganggu keindahan wajah kota dan berjualan ditempat terlarang. Puluhan PKL diminta pergi dari lokasi jualan, Selasa (29/3) pagi.
Meski secara terpaksa, beberapa pedagang sempat berontak dan mengancam serta mengingatkan agar barang dagangan yang diangkut petugas tidak hilang. Pasalnya, sebelumnya sempat salah satu pedagang kehilangan payung usai ditertibkan petugas Satpol PP.
”Kemarin pas kena razia, gerobak dibalikkan tetapi payung jualan hilang. Padahal itu baru saja dibeli. Memang salah berjualan, tetapi ini demi perut. Apa pemerintah mau mengasih kami makan?” kata Maryani, pedagang yang digusur oleh petugas saat dibincangi Radar Palangka.
Maryani mengaku salah berjualan di lokasi itu. Dia pun ikhlas dagangannya diangkut paksa. Akan tetapi, dia juga meminta petugas untuk tidak tebang pilih dan bertindak tegas kepada seluruh PKL yang melanggar.
”Saya minta kalau diambil, ambil saja, tetapi PKL lain juga ditindak, jangan saya terus. Jangan juga sekali-kali kaya gini, tertibkan yang benar. Tahu saja memang salah, tetapi namanya cari makan gimana,” katanya sambil emosi.
Menurut Maryani, hanya di lokasi itu ia bisa berjualan untuk menyambung hidup dan menyekolahkan anak-anaknya, sementara di lokasi lain tidak bisa. ”Saya jualan demi kebutuhan hidup, sekolah anak dan menyambung hidup. Bukan melakukan kejahatan dan perbuatan hina,” katanya. (daq/ign)