PALANGKA RAYA – Ratusan pengendara yang melintas di kawasan Bundaran Besar Kota Palangka Raya dicegat untuk di rapid test, Senin (22/6).
Rapid test metode drive thru ini digelar Kepolisian Daerah Kalimantan Tengah (Polda Kalteng) bersama Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (PemprovKalteng) dan TNI.
Sebanyak 300 lebih alat rapid test disediakan, dan dari hasil test kepada 236 masyarakat, 227 non reaktif, sedangkan 9 orang dinyatakan reaktif.
“Rapid test massal ini diharapkan mampu memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Terlebih, tren Covid-19 di Kalimantan Tengah cenderung mengalami peningkatan. Baik dari pasien positif dan meninggal dunia. Kami sediakan 300 lebih alat rapid test dengan sasaran masyarakat yang melintas di Bundaran Besar. Kegiatan ini juga dalam rangkaian HUT Bhayangkara," kata Kapolda Kalteng Irjen Pol Dedi Prasetyo.
Dedi menyampaikan, semakin banyak masyarakat yang mengikuti rapid test, sehingga penyebaran virus korona dapat dicegah dan diminimalisir.
"Kami terus gencarkan langkah kongkret ini biar bisa memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Bundaran Besar menjadi tempat rapid test massal karena ini adalah jantung Kota Palangka Raya dan banyak pengguna jalan yang melintas,” ujarnya.
Dedi menambahkan, saat ini yang diperlukan adalah kedisiplinan masyarakat dan berbagai elemen untuk mengikuti anjuran pemerintah, terutama dalam hal menerapkan protokol kesehatan.
“Jika hal itu ditegakkan secara optimal, maka penyebaran Covid-19 bisa ditekan,” tegasnya.
Sementara, Gubernur Kalteng Sugianto Sabran mengapresiasi pelaksanaan rapid test drive thru yang digelar Polda Kalteng. Selain di pasar, pelaksanaan rapid test juga seharusnya dilakukan di jalan raya, kegiatan ini sebagai komitmen bersama dalam menekan dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
"Harapan kita dengan adanya rapid test ini, yang reaktif segera diambil swab untuk kepastian lebih lanjut. Jika positif, maka Pemprov segera memberikan bantuan kepada keluarga,” terangnya.
Kata Sugianto, hasil dari evaluasi yang dilaksanakan, sebanyak 60 persen masyarakat Kalteng masih belum disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan, contohnya penggunaan masker.
"Menghadapi new normal, masyarakat harus disiplin dan wajib menggunakan masker. Jaga pola hidup sehat dan ikuti protokol kesehatan, sehingga wabah ini segera berlalu dari Kalimantan Tengah. Dukung terus langkah pemerintah,” imbaunya. (daq/fm)