SAMPIT - Kabar pelarian Yuli Nuryadi, pelaku pembunuhan sadis di Desa Karang Tunggal, Kecamatan Parenggean, cepat menyebar. Keluarga korban tampak bersiaga untuk menghadapi kemungkinan serangan lanjutan oleh pelaku yang dijatuhi hukuman seumur hidup tersebut.
Rumah tempat kejadian di SP 1 di pinggir Jalan Padas, kini tampak sepi. Ingatan akan peristiwa pada 14 Juli 2015 silam itu kembali marak dibicarakan. Amarah warga pun kembali memuncak.
Sementara keluarga korban, ibu almarhum Yuyun, Jariyah, kini mulai berjaga-jaga. Dikhawatirkan pelaku menaruh dendam. Warga pun mengancam jika sampai Yuli menginjakkan kaki di Parenggean, maka sesuatu yang buruk menantinya.
Seperti yang disampaikan warga Desa Mekar Jaya Siyono, saat ini keluarga korban sudah diminta tenang. Namun lantaran mendengar kabar pelarian itu, mereka pun tersulut mencari pelaku.
---------- SPLIT TEXT ----------
”Jika Yuli berani kembali ke Parenggean, saya tidak tahu lagi, bisa dibunuh dia jika ke sini. Jelas marah meraka (keluarga korban),” kata Siyono. Warga pun sudah mengecek ke rumah pelaku. Kosong.
warga Desa Karang Tunggal Rohmad mengatakan, warga sekitar resah kabar kaburnya pelaku pembunuhan satu keluarga itu. Ayah korban, almarhum Efendi, hanya bisa berharap pelakunya segera ditangkap dan dipenjara dengan hukuman yang lebih berat.
Sementara itu, Kapolsek Parenggean Iptu Saldicky Julanda Al Karim ketika dihubungi Radar Sampit melalui telepon seluler menjelaskan, pihaknya akan terus bersiaga dan melakukan patroli di sekitar kediaman keluarga korban. Dirinya berharap kerja sama masyarakat sehingga jika nanti menemukan ataupun mendapat informasi keberadaan Yuli, agar segera menginformasikan.
”Kami tetap siaga dan kepada masyarakat kami meminta kerja samanya. Kami dari kepolisian atas perintah langsung dari Bapak Kapolres Kotim agar segera menangkap pelakunya,” tegas Saldicky. (dc/mir/dwi)