PANGKALAN BUN - Debit air di kawasan hilir Sungai Arut, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) terus meningkat. Kini warga di lima kelurahan yang berada di bantaran Sungai Arut bersiap menerima banjir kiriman dari Kecamatan Arut Utara yang saat ini 80 persen wilayahnya mulai surut.
Hal itu ditegaskan oleh Camat Arut Utara, Nursyah Ikhsan saat dikonfirmasi perkembangan terkini banjir di wilayahnya, Minggu (5/7).
"Alhamdulillah, banjir di Kecamatan Arut Utara sudah 80 persen mulai surut, hanya tersisa Desa Nanga Mua, yang saat ini juga ketinggian air sudah menurun drastis, untuk bagian hilir bersiap menerima banjir kiriman," ujarnya.
Saat ini pihaknya sedang fokus untuk penanganan paska banjir, seperti mengadakan kegiatan gotong royong melakukan pembersihan serta antisipasi penyakit paska banjir dengan menggelar pengobatan gratis.
Ia juga menegaskan untuk Kecamatan Arut Utara, seluruh bantuan sudah disalurkan kepada korban banjir, begitu pula dengan air bersih. "Biasanya setelah empat hari banjir surut, limpahan air dari hulu akan masuk ke bagian hilir sungai, termasuk Desa Runtu kita harapkan dapat mengantisipasi dan waspada terhadap banjir kiriman," harapnya.
Sementara itu, warga di lima kelurahan yaitu Kelurahan Raja Seberang, Kelurahan Mendawai Seberang, warga bantaran sungai Kelurahan Mendawai, Raja, dan Kelurahan Baru mulai dilanda kecemasan dengan makin tingginya debit air sungai.
Bahkan saat ini jarak antara rumah warga dan air hanya menyisakan hitungan centimeter, terlebih hujan masih terus mengguyur. Tidak menutup kemungkinan, Senin 6 Juli 2020 air akan mulai masuk ke rumah warga.
Salah seorang warga Kelurahan Raja Seberang, Kecamatan Arut Selatan, Ratna Dewanti menyampaikan bahwa saat ini air sudah merendam jembatan di samping rumahnya, walau belum masuk ke rumah namun jarak antara air dan lantai rumahnya kurang dari 5 centimeter.
"Sejak beberapa tahun kita sudah bebas dari banjir, tapi melihat terus meningkatnya debit air maka sepertinya akan masuk ke rumah airnya, ini saya sudah bersiap untuk mengevakuasi barang-barang," keluhnya.
Dari pantauan di Kelurahan Raja Seberang, hampir seluruh rumah di lima RT wilayah tersebut air sudah mendekati lantai rumah warga. Padahal ratusan rumah tersebut merupakan rumah panggung dengan ketinggian dari permukaan tanah mencapai 2 meter. (tyo/sla)