SAMPIT – Penemuan mayat berjenis kelamin laki – laki, dengan kondisi tangan dan kedua kakinya mengapung di atas permukaan Sungai Pasir Putih, Desa Lempuyang, Kecamatan Teluk Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Sampit. Hingga kini masih belum diketahui indentitasnya, bahkan belum ada pihak keluarga yang mencari keluarganya yang hilang.
Kapolres Kotim AKBP Abdoel Harris Jakin menjelaskan, hingga saat ini belum ada yang mengakui. Dan saat ini jenazah disimpan di Ruang Jenazah RSUD dr Murjani selama tiga hari. ”Kalau dalam waktu itu tidak ada yang mengonfirmasi keluarganya, maka jenazah akan segera dimakamkan,” terangnya, Selasa (7/7).
Terpisah, Komandan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Pos Jaga Sampit Muriansyah menyampaikan, sejak awal jenazah ditemukan sudah tanpa kedua kaki dan satu tangannya kanannya. Diduga kuat bahwa jenazah menjadi korban ganasnya satwa liar seperti buaya.
”Yang bisa menentukan penyebab kematian itu hanya dokter forensik dan pihak Kepolisian. Dan tentang hilangnya kedua kaki dan tangannya, bisa saja karena dimakan satwa liar seperti biawak, ikan ataupun buaya,” ucap Muriansyah.
Selain itu, Kades Ujung Pandaran Aswin menerangkan pihaknya belum mengetahui pasti siapa sebenarnya korban. Namun, pada saat petugas melakukan evakuasi, dirinya ikut terlibat hingga mengantarkan jenazah korban ke rumah sakit.
”Yang pasti, saat dilakukan evakuasi, tubuh korban mengeluarkan aroma yang tidak sedap. Karena jenazahnya sudah lama di dalam air sehingga membusuk. Dan kalau menurut saya pribadi, korban ini bisa saja pergi memancing hingga diserang satwa liar,” tandasnya. (sir/dc)