KOTAWARINGIN LAMA - Objek wisata di Kecamatan Kotawaringin Lama, Kabupaten Kotawaringin Barat terus bertambah. Salah satunya wahana flying fox di atas embung Danau Limau, Desa Lalang. Wahana itu berada di belakang pemukiman penduduk setempat. Kawasan ini diharapkan dapat menjadi ikon desa dan berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat.
Kepala Desa Lalang, Nur Elijah mengatakan bahwa wahana flying fox akan mulai diujicobakan untuk pengunjung umum pada Sabtu (11/7) besok. "Wahana ini kita bangun pada tahun 2020 dan Insya Allah akan mulai diujicobakan," kata Elijah, Kamis (9/7).
Elijah juga mengklaim bahwa wahana ini merupakan satu-satunya yang ada di Kecamatan Kotawaringin Lama dan merupakan penunjang kawasan wisata wisata alam Danau Limau. Menurutnya objek wisata Danau Limau mempunyai luas satu hektare yang di tengahnya dibangun jembatan dan gazebo untuk pengunjung. "Untuk sementara masuk ke sini belum ada tarifnya namun untuk mencoba sensasi flying fox dikenakan donasi sebesar lima belas ribu rupiah sekali jalan," ungkapnya.
Wahana ekstrem yang dapat memacu andrenalin ini akan memberikan sensasi menegangkan saat meluncur dari ketinggian. “Ketinggiannya delapan meter dan jarak luncur seratus meter,” ungkapnya.
Danau Limau yang sebelumnya hanya sebuah danau tempat warga mencari ikan kini telah disulap menjadi objek wisata.
“Pembangunan atau pembenahan danau ini dimulai tahun 2017 menggunakan dana desa, keberadaannya di samping untuk tujuan wisata juga sebagai tempat penampungan air atau embung. Kedepannya akan ditambah dengan wahana sepeda air bebek, dan akan diresmikan Camat Kotawaringin Lama atau Bupati Kotawaringin Barat,” terang Elijah.
Berdasarkan data yang ada pada proyek pembangunannya, objek wisata ini telah menelan dana sekitar Rp 1,2 miliar. Kades cantik ini juga mengakui bahwa pembangunan tersebut mendapat dukungan dari seluruh lapisan masyarakat. Nyaris taka da kendala, namun saat ini akses jalan menuju desa ini belum ada yang permanen. Selama ini mereka masih menumpang jalan perusahaan perkebunan kelapa sawit.
“Kami berharap kepada pemerintah terkait kelanjutan pembangunan jalan dari wilayah Kelurahan Kotawaringin Hulu ke Desa Lalang yang sudah direncanakan dari tahun 2018 lalu segera direalisasikan,” katanya.
Elijah menegaskan bahwa jika jalan ini rampung, maka jarak tempuh ke ibukota kecamatan hanya tujuh kilometer.
Ia juga menyebut bahwa sebenarnya ada jalan negara yang menghubungkan Ibukota Kecamatan Kolam dengan desanya dengan jarak tempuh 22 kilometer, namun saat ini kondisinya rusak berat dan tidak berfungsi lagi. (gst/sla)