PALANGKA RAYA – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Sugianto Sabran akan memanggil bupati dan wali kota di provinsi ini terkait penanganan pandemi Covid-19. Kenaikan kasus yang terjadi tiap hari menjadi sorotan, sehingga diharapkan pemerintah kabupaten/kota memiliki upaya strategis mengatasi persoalan tersebut.
Dikatakannya, Presiden RI Joko Widodo telah menginstruksikan pemerintah di daerah lebih serius menangani Covid-19 di wilayahnya masing-masing. Instruksi tersebut yang akan ditindak lanjuti dengan menuntut kabupaten dan kota lebih optimal lagi dalam upaya penanganan.
Selain itu lanjut Sugianto, presiden juga meminta pemerintah provinsi dan kabupaten termasuk lembaga-lembaga kesehatan agar lebih cepat, tepat dan akuntabel dalam pelaksanaan tata kelola berbagai penanganan Covid-19.
”Jadi biar dipahami, kalau penangananya itu tidak hanya tanggung jawab provinsi. Tapi secara keseluruhan merupakan tanggung jawab bersama,” tegasnya.
Disampaikannya pula, dalam waktu dekat, per wilayah akan saya panggil bupati dan wali kota Se Kalteng. Salah satu agendanya memperkuat lagi komitmennya, bahwa penularan covid-19 ini bisa diselesaikan dengan bersama-sama.
Oleh sebab itu lanjut Sugianto, pemerintah provinsi sendiri akan lebih menggiatkan rapid test massal untuk melacak penularan Covid-19 tersebut. Terkait hal ini, dirinya juga meminta kabupaten dan kota menyiapkan sarana dan prasarana untuk karantina warga yang terkonfirmasi reaktif dari hasil rapid test.
“Misalkan ada 50 orang yang reaktif dari rapid test, maka harus karantina dulu. Jadi untuk yang ini, supaya kabupaten dan kota menyiapkan tempat karentina masing-masing,” ucapnya.
Selain itu dirinya juga menginstruksikan Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur menyiapkan laboratorium khusus untuk pemeriksaan swab, menyusul telah diberikannya satu alat polymerase chain reaction (PCR). Begitu juga Kabupaten Barito Utara yang rencanannya juga akan diberikan alat uji tersebut.
”Hanya tambahan sedikit saja sudah bisa selesai untuk pembangunan laboratorium. Namun harus bisa operasional karena sudah ada alat PCR yang diberikan,” tandas Sugianto. (sho/gus)