SAMPIT– Sebanyak 145 rumah warga di dua desa di Kecamatan Cempaga Hulu, Kotim terendam banjir. Ketinggiannya mencapai satu meter lebih sejak Kamis (7/4) dini hari.
”Ada dua desa yang terendam, yakni Desa Pantai Harapan dan Desa Ubar,” ungkap Camat Cempaga Hulu Sukarnedi.
Dari hasil pendataan pihak kecamatan, jumlah rumah yang terendam di Desa Pantai Harapan sebanyak 95 rumah, dengan 126 kepala keluarga. Sedangkan di Desa Sungai Ubar ada 50 rumah, 62 kepala keluarga.
Banjir yang merendam kedua desa terjadi sejak Kamis (7/4) dini hari dengan ketinggian permukaan air berkisar satu meter lebih. Tak hanya itu, jalur transportasi menuju dua desa tersebut juga lumpuh total.
”Akses melalui jembatan Pantai Harapan lumpuh total. Tadi pagi (kemarin) mobil masih bisa lewat, sekarang sudah tidak bisa karena debit air tinggi,” jelasnya.
Dikatakan Sukarnedi, hingga Kamis pukul 14.00 WIB, wilayah itu terus diguyur hujan lebat. Ketinggian air dikhawatirkan terus bertambah. Selain karena hujan yang deras dan intensitas tinggi, banjir juga merupakan kiriman dari wilayah Hulu.
---------- SPLIT TEXT ----------
Sebagian rumah warga diakuinya sudah terendam banjir yang berkisar antara 20 hingga 30 sentimeter. Kendati demikian belum ada warga yang mengungsi ke tempat yang lebih aman. Hanya saja banyak warga yabg mengemas barangnya agar tidak basah.
”Sebagian warga ada yang numpang di rumah keluarga yang ada di tempat yang lebih tinggi. Kalau mengungsi ke desa lain belum ada. Tapi kalau hujan terus turun seperti ini, ada kemungkinan jumlah rumah yang terendam akan semakin banyak,” ujarnya.
Pihak kecamatan juga sedang menyiapkan bantuan bahan makanan untuk korban banjir. Sambil menunggu tindakan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotawaringin Timur.
Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kotim Sutoyo saat dihubungi mengatakan pihaknya sudah berada di lokasi banjir. Untuk memberikan bantuan, pihaknya masih harus mengecek seluruh lokasi yang terkena banjir.
”Kami sudah di lokasi, untuk selanjutnya apakah diperlukan bantuan makanan atau lainnya, karena ada prosedurnya,” ujarnya. (oes/mir/rm74/dwi)