SAMPIT— Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Supian Hadi meminta, kepada siapa saja yang beraktivitas dengan menyalakan api di hutan, atau pinggiran danau maupun sungai, agar setelahnya untuk segera dipadamkan dengan sempurna jangan dibiarkan begitu saja, agar tidak menyebabkan kebakaran yang kian meluas.
"Dari hasil evaluasi, ini bukan menuduh tapi kecurigaan adalah para pemancing dan para pemburu ada yang merokok, ada yang masak tapi tidak matikan api dengan sempurna atau cuman disiram begitu saja, ini yang berpotensi menyulut kebakaran," ungkapnya, Rabu (15/7).
Supian mengaku, bersama TNI dan Polri selama dua tahun belakangan mempelajari kebakaran yang terjadi di Kotim, selain juga melihat kondisi pasca kebakaran di mana lahan yang telah terbakar nyatanya tidak ada aktivitas.
"Menariknya saat kebakaran terjadi sampai pasca kebakaran, dibeberapa titik itu tidak ada aktivitas," sebutnya.
Menurutnya, sumber api justru dari pinggir sungai ataupun danau, bisa saja ujarnya kebakaran ini terjadi karena kelengahan dari warga yang beraktivitas di kawasan tersebut.
Diakuinya, selama ini pihaknya fokus sosialisasi kepada petani dan peladang, agar tidak melakukan pembakaran hutan dengan tujuan membuka lahan untuk pertanian, namun kedepan pihaknya juga akan melakukan sosialisasi pada pehobi memancing dan berburu, agar tidak melakukan kegiatan yang dapat berpotensi sebabkan kebakaran hutan dan lahan.
"Saat ini 90 persen petani dan peladang sudah patuh pada imbauan, nanti juga akan lakukan pendekatan kepada pehobi mancing dan pemburu terkait hal ini," tandasnya.
Menurut Supian hal ini bisa menjadi kajian khusus, sebab menurutnya kenyataan di lapangan kebakaran hutan dan lahan tidak melulu karena petani dan peladang yang membakar lahan untuk pertanian. (yn/dc)