SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Selasa, 12 April 2016 10:49
Tak Mampu Bertahan, Dua Korban Ledakan Drum Meregang Nyawa
DUKA: Rahmad Rega Saputra (11) akhirnya meninggal dunia, Senin (11/4) pagi. Pemakamannya diiringi isak tangis keluarga, teman, dan para guru dari SDN 2 Karang Mulya. (FOTO: SLAMET/RADAR SAMPIT)

PANGKALAN BANTENG – Setelah lima hari mendapatkan perawatan intensif di RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun, Rahmad Rega Saputra (11) akhirnya meninggal dunia, Senin (11/4) pagi. Ia tak mampu bertahan setelah menderita luka bakar hampir di sekujur tubuhnya akibat ledakan drum di bengkel las milik Eko Siswanto di Desa Simpang Berambai, Kecamatan Pangkalan Banteng, Rabu (6/4) malam, pekan lalu.

Dari tiga bocah yang sempat kritis akibat ledakan drum bekas yang sedang dilas itu, Rega merupakan korban terparah. Pemakaman bocah kelas 5 SD itu juga diiringi oleh isak tangis keluarga, teman, dan para guru dari SDN 2 Karang Mulya.

Informasi yang dihimpun koran ini, Rega mengalami luka bakar terparah lantaran posisi saat kejadian lebih dekat dibandingkan korban lainnya. Rega diketahui berada di bawah atau sedang berjongkok, sedangkan korban lainnya berada di atas sepeda motor yang terparkir di lokasi bengkel las milik Eko Siswanto.

Kepala Desa Simpang Berambai Wagiman mengatakan, usai dapat kabar Rega meninggal, pihaknya langsung mempersiapkan pemakaman. Jenazah korban sempat tertahan lantaran pihak keluarga kesulitan keuangan untuk melunasi pembayaran biaya pengobatan.

”Korban tidak terdaftar di BPJS dan belum sempat meminta bantuan ke Dinas Sosial. Dari pihak desa kita bantu sebisanya, yang penting pulang dan selanjutnya dimakamkan,” ujarnya.

---------- SPLIT TEXT ----------

Selain Rahmad Rega Saputra, nyawa Riat Andrian juga tak tertolong.  Pelajar SMPN 1 Pangkalan Banteng itu meninggal dunia setelah mendapatkan perawatan intensif di RSUD Ulin Banjarmasin, Kalimantan Selatan.  Meski operasi pengelupasan jaringan kulit mati berhasil dilakukan dan juga telah melewati masa kritis pasca operasi, nyawa Riat tetap tak tertolong.

”Riat juga meninggal, namun rencananya dimakamkan di Banjarmasin tempat kelahirannya,” ujar Poniyo, rekan dari Supiannur, orang tua dari Riat Andrian, Senin (11/4) petang.

Sementara itu, Kapolsek Pangkalan Banteng Ipda Imam Sahrofi mengatakan, dengan meinggalnya salah satu korban ledakan drum tersebut maka jeratan hukum terhadap pelaku kelalaian ini bisa saja berubah. Eko bisa dikenakan dengan pasal berlapis yakni pasal 359 KUHP dan pasal 360 KUHP terkait kelalainnya yang menyebabkan orang luka-luka dan cacat atau bahkan meninggal.

”Kita akan segera periksa pemilik bengkel las, dan jika sudah ada korban meninggal maka pasal tuntutannya bisa saja berubah, atau bahkan bisa juga belapis,” ujarnya singkat.

Selain Rahmad Rega Saputra, kini masih terdapat Rahmad Yulianto yang juga masih berjuang melawan masa kritis akibat luka bakar yang serupa dialaminya. Bagus Kalistira, salah satu keluarga korban mengatakan bahwa hingga kini pelajar SMPN 1 Pangkalan Banteng itu masih mendapatkan perawatan intensif di RSUD Sulta Imanuddin Pangkalan Bun. Meninggalnya Rega secara tidak langsung juga mempengaruhi mental sang adik. ”Kita berharap ada kesembuhan untuk adik saya. Mohon doanya saja,” katanya. (sla/yit)


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 22:17

Dishub Diminta Tambah Traffic Light

<p><strong>PALANGKA RAYA</strong> &ndash; DPRD Kota Palangka Raya menilai sejauh…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers