PANGKALAN BUN- Memasuki musim kemarau dengan cuaca terik di wilayah Kotawaringin Barat (Kobar) dalam sepekan terakhir, nampaknya dimanfaatkan oknum tak bertanggungjawab untuk membakar lahan. Bahkan, posisi kebakaran masih berada di wilayah Kota Pangkalan Bun.
Dalam sehari, pada Kamis (14/8) Satuan Tugas (Satgas) Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kobar, telah memadamkan tiga titik kebakaran lahan di tiga lokasi berbeda.
Menurut Kepala Seksi (Kasi) Pencegahan BPBD Kobar Pahrul Laji, kebakaran yang terjadi di tiga lokasi perkebunan masyarakat tersebut, diduga kuat akibat kelalaian manusia, dan faktor kesengajaan. Dan hingga kini, tidak diketahui pasti siapa konum warga yang melakukan pembakaran tersebut.
Diungkapkannya. Tiga lokasi tersebut terdapat di Tatas Kelurahan Baru, Karang Anyar, Kelurahan Mendawai dan di Desa Kumpai Batu Bawah (KBB). Tiga lokasi tersebut seluruhnya masuk dalam wilayah administratif Kecamatan Arut Selatan.
Luasan lahan yang terbakar berupa vegetasi rumput kering dan tanaman perkebun tersebut antara 0,5 hektar sampai 1 hektar.
"Ada tiga titik kebakaran lahan yang berhasil kita padamkan bersama Damkar Kobar dengan luasan lahan bervariatif," ujar Pahrul, Jumat (15/8).
Dikatakannya pula, saat memasuki musim kemarau, walau curah hujan masih terbilang normal, namun aktivitas masyarakat untuk membuka kebun sudah dimulai, sehingga rentan terjadi kebakaran hutan dan lahan.
Menurutnya ada beberapa kendala yang dihadapi satgas karhutla saat kebakaran lahan terjadi, diantaranya adalah akses menuju lokasi yang cenderung sulit dilalui kendaraan besar, seperti mobil penyuplai air.
Untuk itu lanjut Pahrul, skema dalam penanganan Karhutla diterapkan agar penanganan dapat cepat dilakukan, dengan meningkatkan pemantauan melalui patroli terpadu di desa rawan Karhutla. Termasuk pendirian pos pantai di tiap kecamatan rawan Karhutla.
Selain itu, juga dilakukan peningkatan dan penambahan sarana dan prasarana untuk pemadaman kebakaran hutan dan lahan.
”Skema penanganan tersebut sangat penting, artinya skema ini kita lakukan dengan melihat pengalaman kejadian berupa di tahun sebelumnya, sehingga saat di lapangan penanganan karhutla dapat cepat dilakukan," pungkasnya.
Diketahui bahwa Pemerintah Kabupaten Kobar telah kedatangan satu unit helikopter Water Bombing jenis M-8 dengan kapastias 4 ton air untuk membantu penanganan karhutla dari udara. Saat ini helikopter tersebut standby di base ops Lanud Iskandar Pangkalan Bun. (tyo/gus)