PALANGKA RAYA— Semakin meningkatnya pandemi virus korona atau Covid-19 di Kalimantan Tengah (Kalteng), terlebih data sekarang sudah mencapai 2,242 terkonfirmasi dan 102 kematian. Ternyata semakin berdampak pada sektor pendidikan, sekolah masih tak berani menggelar tatap muka. Namun, begitu ternyata diketahui pola belajar mengajar menggunakan sistem dalam jaringan (Daring) di sekolah yang berada di Kota Palangka Raya cukup efektif di tengah pandemi Covid-19.
Hal itu terungkap saat Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalteng Mofit Saptono Subagio, bersama Staf Ahli Gubernur Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia Provinsi Kalteng Herson B Aden, melakukan peninjauan diempat SMA yang ada di Kota Palangka Raya, Selasa(18/8).
“Pemantauan hasil pola belajar mengajar jarak jauh menggunakan sistem daring, cukup efektif saat ini dalam kondisi seperti sekarang ini. Itu berdasarkan pengamatan dan peninjauan langsung diempat sekolah di Palangka Raya,” ujar Mofit Saptono Subagio.
Kata Motif, walaupun terdapat kendala. Namun, dari empat sekolah yang dipantau SMKN 8 Palangka Raya, SMKN 1 Palangka Raya, SMAN 5 Palangka Raya dan SMA 6. Masih terlihat bagus . walaupun mengeluhkan masalah sinyal, yang kadang ketika melakukan sistem belajar mengajar ada gangguan. Tetapi proses belajar mengajar masih bisa dilangsungkan.
“Saya himpun semuanya memiliki keluhan dan kendala, namun secara global masih bisa berproses belajar mengajar. Keluhannya berbeda – beda, namun pola pembelajarannya melalui daring sudah cukup bagus," ujar mantan Wakil Walikota Palangka Raya ini.
Mofit menambahkan tak bisa dipungkiri memang ada perbedaan mencolok dalam sistem pembelajaran saat ini, yakni melalui darling dan berbeda dari sistem belajar dengan cara tatap muka. Pola pembelajaran secara daring lebih ke teknologi. Namun, tetap peserta didik wajib bangun pagi dan masuk ke room aplikasi proses belajar mengajar yang sudah disediakan oleh para gurunya.
"Memang ada perbedaan, namun disisi lain setiap harinya anak - anak wajib bangun pagi untuk dan masuk ke room atau aplikasi, yang sudah dibuat oleh para gurunya setiap harinya. Semoga kedepan tidak ada kendala dan proses belajar mengajar bisa lancar,” pungkas Mofit.
Sementara itu, Staf Ahli Gubernur Herson B Aden menambahkan meskipun masih ada kendala - kendala sedikit, tetapi kendala tersebut masih bisa teratasi oleh pihak sekolah. Misalnya salah membantu siswa yang tidak mampu membelikan paket untuk mengikuti proses belajar mengajar dari dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
"Para guru - guru juga berusaha mencari tahu apabila ada siswa yang tidak masuk sekolah dalam beberapa hari. Bahkan ketika tidak mengerjakan tugas, mereka dituntut mengerjakan tugas secara tatap muka secara langsung dan pelaksanaan itu wajib menerapkan protokol kesehatan. Semoga pandemi ini segera berlalu," ujarnya.
Mantan kepala Dinas Kominfo ini menekankan, dalam proses belajar mengajar dan jadwal yang ditentukan sama sekali tidak menghilangkan karakteristik si anak ketika belajar melalui daring. Peserta didik wajib mengikuti proses belajar mengajar di pagi hari.
“Berlakukan masuk pagi itu agar karakteristiknya seperti disiplin bangun pagi, absen sebelum pelajaran dimulai secara daring dan menghargai waktu yang sudah menjadi kewajiban mereka, dalam jadwal di sekolahnya. Semoga nantinya semakin lancar prose belajar mengajar,” pungkasnya. (daq/dc)