PANGKALAN BUN - Jembatan Karang Anyar di Kelurahan Mendawai, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat ambrol akibat dilintasi truk bermuatan pasir, Selasa (18/8) pukul 13.30 WIB.
Masyarakat yang akan melintas dengan kendaraan mereka harus melewati jalur alternatif yang sudah disiapkan, namun untuk kendaraan roda empat yang akan melintas harus memutar melalui Desa Kumpai Batu Atas.
Salah seorang warga Karang Anyar, Lukman Hakim mengungkapkan bahwa hal itu terjadi karena konstruksi jembatan yang sudah berusia sekitar 20 tahun tersebut diduga tidak mampu menahan beban kendaraan bermuatan berat melebihi 8 ton.
Sayangnya, sopir truk tersebut tidak bertanggung jawab, saat mengetahui jembatan ambrol justru langsung melarikan diri."Jembatan tersebut sejatinya memang sudah tidak layak, usianya juga sekitar 20 tahun, sudah saatnya dibangun beton permanen mengingat arus kendaraan sangat padat," ujarnya.
Ia menegaskan, jembatan tersebut merupakan akses utama masyarakat baik dari Kota Pangkalan Bun menuju Karang Anyar, Desa Kumpai Batu Bawah, Desa Tanjung Terantang hingga ke Desa Tanjung Putri.
Sementara itu Sekretaris Lurah Mendawai Muhammad Zazuli mengatakan bahwa akibat rusaknya jembatan Karang Anyar, maka harus dilakukan pengalihan arus lalulintas dengan mengarahkan ke ruas jalan alternatif melalui SDN 6 Mendawai. "Namun sementara hanya roda dua untuk roda empat mengingat jalur alternatif sempit harus memutar melalui KBA," terangnya.
Ia menegaskan, saat ini pemerintah daerah sudah mengambil langkah-langkah dan Pemerintah Kelurahan Mendawai juga sudah menerima surat pemberitahuan ke kelurahan setempat.
Terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kotawaringin Barat Juni Gultom menyampaikan, jembatan Karang Anyar dengan lebar 4 meter dan panjang 22 meter tersebut saat ini sudah masuk kontrak untuk pengerjaan tahun 2020.
Mengingat kondisinya sudah rusak parah, maka secepatnya akan dilakukan pengerjaan dengan membangun dengan konstruksi box culvert multicell. "Karena sudah masuk kontrak akan segera dikerjakan, dengan konstruksi box culvert multicell dengan anggaran sebesar Rp 2 miliar," tegasnya.
Untuk itu pihaknya berharap agar masyarakat bersabar dan mohon dukungannya semoga pada tahun ini juga dapat diselesaikan. "Pengalihan lalu lintas dengan penutupan total, untuk itu kami mohon maaf perjalanan menjadi terganggu untuk sementara waktu," pungkasnya. (tyo/sla)