SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

PANGKALANBUN

Selasa, 25 Agustus 2020 14:56
Melihat Warung Kopi Ikhlas Milik Ade Septian

Ngopi Sepuasnya, Bayar Seikhlasnya

IDE BARU: Ade Septian pemilik warung Kopi Ikhlas di Jalan HAM Rafi'i Pangkalan Bun. (RINDUWAN /RADAR PANGKALAN BUN )

Menu di Warung Kopi Ikhlas mirip dengan warung pada umumnya. Bedanya, di sini pembeli bisa ngopi sepuasnya dan membayar seikhlasnya. 

RINDUWAN, Pangkalan Bun 

Warung Kopi Ikhlas ini masih terasa asing bagi masyarakat  Pangkalan Bun. Warung ini dibuka awal tahun 2020 dan sempat tutup karena pandemi Covid-19. 

Warung milik Ade Septian ini buka kembali saat pemerintah menerapkan aturan new normal. Warung kopi ini berada di Jalan HM Rafi'i Desa Pasir Panjang atau tepatnya dekat Satlantas Polres Kobar. 

Setiap harinya Warung Kopi Ikhlas buka antara pukul 08. 00 pagi hingga pukul 00.00 WIB. Tempatnya sangat sederhana, namun nyaman. Warung berada di pinggir jalan dan ada pohon peneduh, sehingga cocok buat nongkrong siang dan malam hari. 

Bagi penikmat kopi, Kopi Ikhlas bisa menjadi tempat alternatif baru. Uniknya, pembeli bisa membayar teh dan kopi seikhlasnya. 

"Bisa bayar seikhlasnya itu bener, tidak bohong. Itu ada di banner nama depan warung kami," kata Ade Septian, Senin (24/8). 

Sebenarnya tidak hanya kopi dan teh saja yang bisa dibayar seikhlasnya namun juga ada menu makanan. Seperti mie kuah dan mie goreng, kentang goreng dan cemilan lainnya. 

"Meski bisa dibayar seikhlasnya, tapi porsi makanan dan minuman kita bikin jumbo agar yang menikmati bisa puas," ujar pria 39 tahun ini. 

Pemilihan gelas ukuran jumbo sengaja dilakukan, agar semua pembeli merasa senang. Ketika pembeli senang dan puas, dirinya juga ikut merasakan hal yang sama. 

"Pembeli bisa bayar seikhlasnya dan senang. Kami pemilik warung juga ikut merasakan puas juga," sebut bapak lima anak ini. 

Dirinya juga tidak pernah memasang tarif harga. Karena sistem ya pembayaran makanan dan minuman seikhlasnya. Namun biasanya pembeli sudah mengira-ngira harga menu yang telah dipesan. 

"Saya tidak memasang tarif, tapi pembeli sudah mengira-ngira sendiri. Berapapun yang dibayar, saya terima dengan ikhlas juga," ujarnya. 

Bahkan dirinya juga menyebut pembeli yang tidak bayar juga ada. Namun dirinya tidak masalah dengan hal tersebut. Karena harga kopi dan es teh juga tidak seberapa. 

"Ada yang tidak bayar, ada yang lupa bawa uang kemudian lupa bayar dan saya tidak menagih. Tapi ada juga yang membayar makanan dan minuman dengan harga yang lebih tinggi," ujarnya. 

Dirinya percaya rezeki tidak akan tertukar. Dengan prinsip selalu ikhlas membuat dirinya merasa jauh lebih tenang dalam menjalankan usaha warung kopi tersebut. 

"Saya percaya rezeki dari Allah. Rezeki untuk saya dan keluarga juga tidak akan tertukar. Justru selama berjualan di sini tidak pernah rugi," ujarnya. 

Secara Rinci Ade menjelaskan, kopi susu itu dihargai sendiri oleh pembeli Rp 5 ribu per satu cangkir. Itu untungnya juga sudah besar, karena modalnya kopi susu sachet itu Rp 1.500 rupiah tambah air panas buatan sendiri. 

Begitu juga dengan es teh modalnya hanya teh, gula, dan es batu. Tidak butuh modal yang terlalu besar. Saat ada yang tidak membayar, dirinya juga ikhlas. 

"Memang selama ini baru kopi yang seadanya saja. Belum bisa kopi mahal. Tapi kedepan pengennya juga kopi arabika, robusta yang diracik sendiri, kalau bisa," ujarnya. 

Dijelaskan Ade Septian, ide membuat warung ikhlas ini berawal karena dirinya suka minum kopi.  

"Yang ada di Pangkalan Bun untuk ngopi ya kafe. Sementara kalau datang ke kafe harus bawa uang lebih. Maka muncul membuat warung kopi di rumah," katanya. 

Setelah dipertimbangkan, dirinya memutuskan untuk menyewa tanah kosong kemudian dibangun warung kopi. Tempatnya juga didesain lebih asyik, sehingga pembeli bisa saling ngobrol. 

"Namanya warung kopi, tapi tempatnya asiklah. Mirip kafe dikit," ucapnya lantas senyum. 

Dirinya memutuskan tidak membuat warung kopi di rumah karena, warung kopi identik dengan orang kumpul dan sambil merokok. Sementara dirinya masih mempunyai anak balita. 

"Maka kita sewa tempat yang strategis dan bebas mau merokok. Termasuk warung kami juga  sediakan wifi gratis. Sehingga pengunjung bisa santai main game dan sebagainya sepuasnya," sebutnya. 

Selain karena suka ngopi, dirinya membuat warung Kopi Ikhlas ini bisa buat silaturahmi. Karena dirinya merasa setiap pengunjung dirasakan seperti saudara. 

"Kalau ada orang datang, pesan kemudian dinikmati itu saja senang. Kemudian ada yang saling ngobrol, jadinya terjalin silaturahmi di situ. Soal bayar seikhlasnya saja," sebutnya.

Dirinya juga tidak pernah mempermasalahkan pengunjung yang tidak mempunyai uang. Dirinya bakal memberikan minuman yang dirinya punya. 

"Semisal ada pelajar yang mau ngerjain tugas dan mau numpang wifi saja boleh. Tapi saya justru buatan minum, biar semangat belajarnya. Bakal banyak berkah disitu," ujarnya.

Ternyata benar, setelah ada anak belajar keesokan harinya sekalinya bawa temen-temennya. Dirinya percaya bahwa rezeki selalu terbuka ketika semua dilakukan secara ikhlas. 

"Terkadang ada yang membayar satu cangkir kopi Rp 100 ribu. Maka saya percaya setiap pengunjung bisa membawa rejeki lain bagi saya," sebutnya. 

Dirinya juga mempunyai komitmen bahwa pengunjung bisa membayar seikhlasnya sampai seterusnya. Termasuk nanti saat warung terus bertambah ramai. 

"Baik sepi maupun ramai, pengunjung bisa bayar menu yang dipesan seikhlasnya. Karena itu semua sudah saya niatkan. Bukan sebagai strategi pemasaran," bebernya. 

Hanya saja, sekarang ini ada keluarga yang ikut berjualan nasi kuning dan pentol untuk siang hari sehingga masalah harga itu berbeda. Karena yang berjualan juga beda. 

"Ada keluarga yang ikut berjualan. Saya senang bisa membawa berkah buat kakak saya," terangnya. 

Dirinya juga terus berusaha untuk bisa memberikan pelayanan yang baik agar membuat pengunjung betah dan kembali datang.  (***) 

 


BACA JUGA

Kamis, 21 Maret 2024 16:07

Petani Sawit Lamandau Bersertifikat RSPO Dapat Insentif

NANGA BULIK - Ratusan petani swadaya kelapa sawit di Desa…

Selasa, 30 Januari 2024 19:07

Dukung Pengembangan Pertanian, Pj Bupati Kobar Resmikan Penggilingan Padi di Desa Palih Baru

PANGKALAN BUN, radarsampit.com - Untuk mendukung produksi pangan di Kabupaten…

Rabu, 24 Januari 2024 11:13

Korban Mobil Ugal-ugalan di Pangkalan Bun Masih Koma

Empat korban pengemudi mobil ugal-ugalan di Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin…

Selasa, 23 Januari 2024 01:06

Seruduk Tiga Pemotor, Mobil Remuk Diamuk Massa di Pangkalan Bun

Sebuah mobil dengan nomor pelat KH **** RA di Pangkalan…

Selasa, 23 Januari 2024 00:55

Kamar Pasien Kelas III RSSI Pangkalan Bun Perlu Penambahan

Sejumlah fasilitas dan ruang rawat inap di Rumah Sakit Umum…

Selasa, 23 Januari 2024 00:53

ODGJ Kian Menjamur di Pangkalan Bun

Orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) kian menjamur di Kota Pangkalan…

Senin, 22 Januari 2024 19:40

Pj Bupati Kobar Budi Santosa Ingin Kembalikan Adipura ke Kota Pangkalan Bun

PANGKALAN BUN - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) di bawah…

Minggu, 21 Januari 2024 11:45

Rody, Juni, atau Aida yang Bakal Jadi Sekda Kobar?

Dari delapan calon Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kotawaringin Barat yang…

Minggu, 21 Januari 2024 11:17

Warga Pangkalan Bun Keluhkan Ceceran Sampah dari Truk Pengangkut

Aktivitas truk pengangkut sampah dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten…

Minggu, 21 Januari 2024 11:13

Dua Joki Judi Online di Pangkalan Bun Diringkus Polisi

Polres Kotawaringin Barat berhasil mengungkap praktek perjudian online dengan meringkus…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers