SAMPIT— Akibat pandemi Covid-19, sejumlah agenda pariwisata di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) harus tertunda, sehingga untuk pelaksanaan perlu adanya pertimbangan, menyesuaikan dengan kondisi yang ada.
"Jika melihat kondisi saat ini banyak hal yang harus dipertimbangkan, terkait dengan pelaksanaan kegiatan agenda pariwisata di kabupaten ini," ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Fajrurrahman.
Tidak dipungkiri pandemi Covid-19, yang melanda hampir di seluruh belahan dunia juga sangat berdampak pada sektor kebudayaan dan pariwisata, tak terkecuali di Kotim, hal ini menyebabkan sejumlah agenda pada kalender pariwisata daerah perlu dipertimbangkan untuk pelaksanaannya bahkan hingga ditiadakan.
"Banyak kegiatan yang sudah terjadwal akhirnya ditiadakan akibat Covid-19," ucapnya.
Dirinya menuturkan, kegiatan yang belakangan baru bisa dilaksanakan adalah kegiatan belajar di Museum Kayu Sampit, namun untuk mengantisipasi terjadinya penyebaran Covid-19, jumlah peserta kegiatan yang bertujuan untuk menumbuhkan rasa cinta pada budaya lokal pun dibatasi.
Untuk diketahui agenda dari Disbudpar yang harus ditiadakan adalah kegiatan, Sampit Expo 2020 yang rencananya digelar di Stadion 29 Nopember Sampit pada 21 sampai 28 Maret 2020.
Persiapan untuk event tahunan yang merupakan rangkaian peringatan hari ulang Kotim tersebut, bahkan sudah hampir rampung dan siap digelar, namun karena kondisi yang tidak memungkinkan akhirnya kegiatan tersebut ditiadakan.
Sementara itu, agenda kegiatan kepariwisataan lainnya juga harus ditunda sampai batas waktu yang tidak dapat ditentukan, seperti festival budaya Habaring Hurung, Pemilihan Putra dan Putri Pariwisata Kotim tahun 2020 serta beberapa agenda lainnya. (yn/dc)