PANGKALAN BUN - Kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) digeruduk sejumlah kontraktor, Rabu (9/9).
Kedatangan mereka untuk mempertanyakan sikap PUPR yang dinilai arogan saat menegur staf admin dari rekanan jasa konstruksi yang sedang berada di ruang Bidang Cipta Karya saat sidak yang dilakukan oleh Kadis PUPR.
Ketua Gapensi Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) Arif Asrofi yang mewakili rekanan jasa konstruksi (kontraktor) mengatakan bahwa kedatangan mereka ke kantor PUPR Kobar dinilai sangat penting, karena menyangkut kelangsungan mitra kerja antara PUPR dan para kontraktor.
Menurutnya ketegangan antara kontraktor dan PUPR bermula dari sidak yang dilakukan oleh Kadis PUPR Juni Gultom ke ruang Bidang Cipta Karya, dan pada saat sidak tersebut ada admin dari para kontraktor yang berada di ruang tersebut sedang mengurus berkas.
Diduga pada saat itu Kepala Dinas PUPR menegur keberadaan admin kontraktor yang berada di ruang tersebut cukup keras dan meminta kepada admin kontraktor yang terdiri dari empat perempuan dan beberapa admin pria untuk keluar dari ruangan Cipta Karya.
"Kalau menurut para admin, penyampaian Kadis cukup keras dan kasar. Menyuruh mereka ke luar ruangan sambil menunjuk ke aula," ujar Ketua Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) Kabupaten Kobar Arif Asrofi.
Mengingat admin terdiri dari para perempuan dan mental dalam komunikasi terbilang lemah, maka para admin terkejut dan kondisi saat itu sempat memanas.
Menurutnya kejadian tersebut tidak hanya di ruang Cipta Karya, saat sidak di lanjutkan ke ruang Bina Marga kejadian serupa kembali terulang.
"Dari kejadian tersebut maka admin ini melapor ke bosnya masing-masing dan tadi mereka mendatangi Gapensi untuk mengadukan hal itu. Mereka mengeluhkan bagaimana pelayanan administrasi bisa berjalan lancar kalau caranya begitu," ungkapnya.
Ia menambahkan, keberadaan admin di ruang Cipta Karya maupun Bina Marga mengingat di PUPR Kobar saat itu belum dilakukan penataan ruang pelayanan standar Covid-19, termasuk mekanisme untuk melakukan komunikasi dengan Kepala Bidang, Pengawas, dan KPA. Namun setelah sidak PUPR langsung rapat dan membuat SOP protokol kesehatan dalam masa pandemi Covid-19.
Sementara itu Kadis PUPR Kobar, Juni Gultom menjelaskan bahwa saat dirinya ke ruang Cipta Karya dan Bina Marga ia menyuruh agar mereka (admin) untuk berpindah dan tidak menduduki kursi staf, tapi menunggu ke ruang rapat yang lebih luas atau di kursi yang tersedia di luar.
"Jangan bergerombol, kita tetap memberi pelayanan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan untuk keselamatan bersama," tegasnya.
Atas kesalahpahaman tersebut telah dilakukan pertemuan dengan mitra kerja untuk kesepahaman pelayanan di tengah pandemi Covid 19, untuk bersama-sama melakukan pembenahan guna penerapan protokol kesehatan dalam pelayanan.
Untuk itu dalam rangka pelayanan kepada mitra kita sudah siapkan dua layanan terpisah, yaitu di hall gedung Bina Marga dan SDA serta pintu layanan Cipta Karya, agar admin tak perlu bertemu secara fisik dengan staf, tapi cukup dimasukkan ke loket.
"Kemudian cukup tim PUPR yang urus di dalam ruangan terkait tanda tangan sampai proses pencairan selesai, jadi one stop service, supaya tercipta pelayanan prima dengan memperkecil pertemuan kontak pisik," pungkasnya. (tyo/sla)