PALANGKA RAYA— Peningkatan terpapar virus korona Covid-19 di wilayah Kalimantan Tengah terus meninggi. Tercatat per Rabu (9/9) di seluruh Kalteng sudah 2.814 kasus positif, 489 dalam perawatan, 2.211 sembuh, dan 114 orang dinyatakan meninggal dunia karena covid-19. Atas hal itu berbagai upaya pun dilakukan untuk mempercepat penanganan, salah satunya dilakukan Polda Kalteng melalui Rumah Sakit Bhayangkara.
Langkah tersebut berupa penanganan pemeriksaan PCR. Khusus untuk RS Bhayangkara sudah melakukan pemeriksaan laboratorium PCR, RS Bhayangkara Polda Kalteng berjumlah 1.227 pasien dengan hasil 365 positif dan 862 negatif. Atas hal itu ditetapkannya Laboratorium RS Bhayangkara Tk III Polda Kalteng sebagai laboratorium pemeriksaan PCR Covid -19 yang berskala nasional.
“Ini merupakan wujud nyata kepolisian untuk mempercepat penanganan, dan saat ini Polda Kalteng memperoleh suatu penghargaan dengan ditetapkannya Laboratorium RS Bhayangkara, sebagai laboratorium pemeriksaan PCR Covid -19, yang berskala nasional,” ujar Kapolda Kalteng Irjen Pol Dedi Prasetyo melalui Kabid Humas Kombes Pol Hendra Rochmawan, Rabu (9/9).
Penetapan tersebut berdasarkan surat dari Badan penelitian dan pengembangan kesehatan (Balitbangkes), penetapan tersebut juga mempermudah masyarakat yang ingin melakukan pemeriksaan Covid -19 di Laboratorium miliki Polda Kalteng.
Semoga dengan penetapan tersebut dapat membantu tenaga medis dalam bertugas memeriksa PCR Covid -19, yang lebih efisien dan efektif. Apalagi saat ini terkonfirmasi terus menambah dan itu terjadi di Kalimantan Tengah.
Dengan keberhasilan itu, masyarakat diminta tidak ragu – r agu lagi untuk melakukan pemeriksaan PCR di Bhayangkara. Sebab sudah memiliki jaminan dan berbagai fasilitas untuk menunjang pelayanan terbaik.
“Jadi jangan takut melakukan pemeriksaan PCR, di RS Bhayangkara sudah sangat baik dalam melayani pelayanan kesehatan,” terangnya.
Hendra menambahkan, khusus untuk rumah sakit Bhayangkara bisa melakukan pemeriksaan 96 sampel, sehingga bisa disegerakan melakukan langkah penanganan secara baik dan berkelanjutan. ”Intinya bersama memutus mata rantai penyebaran virus korona dengan menerapkan protokol kesehatan,” pungkasnya. (daq/dc)
