PANGKALAN BUN - Tim gabungan yang terdiri dari Basarnas, TRC BPBD Kobar, Bhabinkantibmas, Tagana, PMI, Ketua RT dan masyarakat Kelurahan Raja Seberang, Kecamatan Arut Selatan, ekerja keras untuk menemukan Muhammad Pildon (9) yang dikabarkan hilang di lebatnya hutan dan perkebunan kelapa sawit masyarakat di RT 04, Raja Seberang.
Pencarian sudah memasuki hari ketiga, dan tim memperluas titik pencarian dari pondok ibu korban dengan radius hingga beberapa kilometer, namun keberadaan Pildon belum juga diketahui.
Selain medan yang sulit, kawasan hutan dan perkebunan sawit tersebut cukup luas, sehingga tim yang terbagii di beberapa titik merasa kewalahan. Bahkan, sejumlah kemungkinan yang terjadi diperhitungkan termasuk tercebur ke kanal dalam di sepanjang tepi hamparan perkebunan sawit masyarakat.
Untuk memastikan hal itu Bhabinkamtibmas Raja Seberang, Bripka Akhmad Japar harus menyelam di kanal sedalam tiga meter tersebut.
Kepada Radar Pangkalan Bun, ibunda Pildon, Sunarmi menjelaskan bahwa ia selalu membawa anaknya sejak bekerja sebagai penjaga perkebunan sawit di RT 04, Kelurahan Raja Seberang, Kecamatan Arut Selatan. Mereka tinggal di sebuah pondok di tepi jalan perkebunan kelapa sawit masyarakat. Sebelumnya Pildon tinggal di Jalan Berunai RT006/002, Kelurahan Baru.
Menurutnya awal menghilangnya sang putra adalah saat nenek Pildon yang tinggal bersamanya mendengar ada seseorang membuka pintu. Karena curiga, nenek Pildon mengecek ke dalam kamar cucunya tersebut dan tidak menjumpai keberadaan Pildon.
Ia kemudian membangunkan penghuni rumah dan berusaha mencari dengan menyusuri jalan poros di hamparan kebun sawit masyarakat, di tengah gelapnya kondisi jalan tersebut radius 1 kilometer atau tepat di depan walet mereka menemukan baju dan celana Pildon.
"Hanya baju dan celananya yang ditemukan, tapi anaknya engga ada, kami tetap mencari hingga pukul 02.09 WIB dinihari dan kemudian esok harinya melaporkan ke Polres Kobar," terangnya, Minggu (13/9).
Sementara itu Bhabinkamtibmas Raja Seberang, Bripka Akhmad Japar menyampaikan bahwa tim sudah berusaha menyisir seluruh sudut kawasan hutan di jalur hilangnya Pildon. Penyisiran ulang juga sudah dilakukan, namun upaya pencarian belum membuahkan hasil.
"Tadi malam tim gabungan sampai pagi melakukan pencarian, kemudian dilanjutkan dengan tim lainnya hari ini, kita juga sudah sisir ulang namun belum membuahkan hasil," ujarnya.
Ia merasa khawatir mengingat dalam tiga hari ini hujan terjadi dari malam dan pagi hari, sementara Pildon tidak mengenakan selembar pakaian, dikhawatirkan anak tersebut dalam kondisi lemah dan kedinginan. (tyo/sla)