SAMPIT – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) gencar mendata warga Kotim untuk memastikan terdaftar sebagai pemilih. Hal tersebut dilakukan dengan melakukan sosialisasi terkait pelaksanaan hari pemungutan suara yang akan dilaksanakan pada 9 Desember 2020.
Ketua KPU Kotim Siti Fathonah Purnaningsih mengatakan, sosialisasi terkait pelaksanaan tahapan pilkada, khususnya hari pemungutan suara dilaksanakan ke lima titik pasar tradisional di Sampit, di antaranya Pusat Perbelanjaan Mentaya (PPM), Pasar Keramat, Pasar Subuh, Pasar Sajumput dan Pasar Al-Kamal, Minggu (20/9).
Siti menuturkan, tahapan yang sedang berjalan saat ini adalah pengumuman Daftar Pemilih Sementara (DPS). Jumlah DPS Kotim sebanyak 261.403 orang. Sebelumnya data Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilihan (DP4) diserahkan ke KPU RI dan disandingkan dengan jumlah DPT pada pemilu terakhir sebanyak 274.189 pemilih.
”Setelah dilakukan proses coklid dan rekapitulasi secara berjenjang di tingkat PPS, PPK, dan di tingkat kabupaten, DPS ditetapkan menjadi 261.403 pemilih,” ujarnya.
Dengan terjadinya penurunan jumlah pemilih dibanding DPT pemilu sebelumnya, membuat jumlah tempat pemungutan suara (TPS) yang sebelumnya 905 turun menjadi 893 TPS. Data DPS kemungkinan terjadi perubahan sampai DPT ditetapkan.
”Rekapitulasi DPS di tingkat provinsi dilaksanakan 15-16 September dan masih dilanjutkan dengan tahap perbaikan DPS oleh PPS dari tanggal 29 September-3 Oktober. Maka, ada kemungkinan terjadi perubahan angka DPS," ujarnya.
Saat ini, lanjut Siti, pihaknya masih menjalani tahap pengumuman DPS dan tahap penerimaan masukan dan tanggapan dari masyarakat yang dijadwalkan mulai 19-28 September 2020. ”Jumlah DPS yang sudah ditetapkan sudah kami umumkan di berbagai sosial media dan selebaran yang disebarkan di perangkat desa, kelurahan, dan kecamatan,” ujarnya.
Selain itu, untuk memaksimalkan sosialisasi, KPU Kotim telah membagikan 150 lembar baju kaos dan masker 500 lembar untuk warga Kotim, seperti pedagang kaki lima, tukang becak, juru parkir, dan pedagang asongan lainnya.
”Sambil kami membagi kaos dan masker, kami juga meminta data KTP warga untuk mengecek yang bersangkutan, apakah sudah terdaftar sebagai pemilih atau tidak. Ternyata masih banyak warga yang belum terdaftar sebagai pemilih,” ujarnya.
Siti mengimbau agar mereka melaporkan diri ke kantor kelurahan setempat atau datang langsung ke kantor KPU Kotim dengan membawa dokumen lengkap yakni KTP-el dan KK.
”Berulang kali saya tidak henti menyampaikan, untuk menyukseskan pilkada bukan hanya pada saat 9 Desember nanti, tetapi dimulai dari sekarang. Pastikan warga Kotim terdaftar sebagai pemilih, sehingga semua warga Kotim kami harapkan dapat menggunakan hak pilihnya pada hari H," tandasnya. (hgn/ign)