SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Selasa, 29 September 2020 14:49
SEREM..!! Pencari Kerang Nyaris Tewas Diserang Buaya 2 Meter
Lisna korban yang diduga digigit buaya mendapatkan penangan medis.(IST)

SAMPIT – Dua warga Desa Lempuyang, Kecamatan Teluk Sampit, nyaris tewas diserang hewan pemangsa; buaya. Dua orang yang merupakan kakak beradik itu diserang saat mencari kerang di sekitar muara Sungai Lempuyang Besar, Minggu (27/9), jelang malam hari.

Sadariah (35) tetangga korban menceritakan, Lisna (25) beserta adiknya berangkat mencari kerang sore hari. Ketika akan pulang menjelang magrib, tiba-tiba seekor satwa besar dari dalam air menyergap kaki kiri Lisna. Nyawanya selamat setelah ditolong pencari kerang lainnya.

Predator itu ternyata tak hanya menyerang Lisna. Adik Lisna juga mengalami hal serupa. ”Awalnya adiknya Lisna seperti kena cakar dan dia sempat melarikan diri ke daratan. Ketika Lisna juga mau ke daratan, ternyata Lisna lagi yang diserang," jelas Sadariah.

Sadariah tak berani memastikan jenis satwa yang menyerang kakak beradik itu. Namun, dia meyakini yang menyerang mereka adalah seekor buaya yang ukurannya sekitar dua meter. ”Tidak tahu pasti panjangnya, namun belum lama ini ada orang melihat di sekitar situ buaya seukuran dua meter," ujarnya.

Akibat serangan itu, kedua korban mengalami luka semacam cakaran dan gigitan pada kaki. Korban telah mendapat penanganan dari petugas medis desa setempat.

Sebagai informasi, lokasi warga mencari kerang biasanya merupakan pantai berlumpur. Saat terjadi penyerangan masih terdapat sejumlah air di sekitar lokasi, sehingga memudahkan buaya menyerang manusia.

Terpisah, Komandan  Pos Jaga Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sampit Muriansyah mengatakan, pihaknya telah menelusuri laporan serangan buaya itu. Hal tersebut telah disampaikan ke BKSDA Seksi Wilayah II Pangkalan Bun. ”Petugas BKSDA Pos Jaga akan segera menemui korban," kata Muriansyah. 

Pihak BKSDA juga mendapat laporan, sebulan sebelumnya ada kasus serangan buaya terhadap manusia. Pihaknya akan menanggapi secara khusus kasus serangan buaya di Desa Lempuyang.

Terkait jenis buaya yang menyerang kakak beradik itu, Muriansyah belum bisa memastikan. Namun, berdasarkan keterangan warga di sekitar perairan muara Sungai Seranggas, Sungai Lempuyang besar dan Sungai Lempuyang Kecil banyak terlihat buaya muara.

”Kalau melihat dampak luka korban, bisa jadi buaya muara, bisa juga buaya senyulong atau sapit. Kalau buaya muara, ukurannya sekitar satu meter, tidak besar. Tapi, kalau lukanya dalam dan jarak gigitannya jarang itu dampak serangan buaya muara," jelasnya.

September ini diyakini menjadi masa rawan serangan buaya. Pada 2018 terjadi dua kali serangan buaya terhadap manusia. Pada tahun 2019 lalu terjadi satu kali serangan.

Muriansyah mengimbau masyarakat yang beraktivitas di sekitar Sungai Mentaya, khususnya di sekitar perairan Kecamatan Pulau Hanaut, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, Kecamata Teluk Sampit, dan anak-anak sungai sekitarnya waspada. Sebab, serangan buaya bisa terjadi kapan saja. (oes/ign)


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 22:17

Dishub Diminta Tambah Traffic Light

<p><strong>PALANGKA RAYA</strong> &ndash; DPRD Kota Palangka Raya menilai sejauh…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers