SAMPIT – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotawaringin Timur memetakan, ada 10 kecamatan yang rawan banjir. Titik banjir terbanyak berada di Antang Kalang, yakni 11 desa. Rata-rata rumah penduduk berada di bantaran sungai.
Kepala BPBD Kotim Putu Sudarsana melalui Kabid Kedaruratan dan Logistik Sutoyo mengatakan, hingga kini tidak ada relokasi terkait 11 desa di Kecamatan Antang Kalang yang dianggap rawan banjir.
”Dari beberapa kecamatan di Kotim ini, Antang Kalang paling banyak jumlah desanya yang kerap dilanda banjir. Sampai saat ini pada masa saya (Kabid Kedaruratan dan Logistik, Red) belum ada untuk relokasi rumah penduduk itu,” ungkap Sutoyo di ruang kerjanya, Senin (19/4).
Sebelas desa rawan banjir itu di antaranya, Tumbang Gagu, Tumbang Hejan, Tumbang Ngahan, Kuluk Talawang, Tumbang Maya, Tumbang Sepayang, Buntut Nusa, Tumbang Rame, Sungai Puring, Tumbang Kalang, dan Sungai Hanya.
---------- SPLIT TEXT ----------
Selain Kecamatan Antang Kalang, masih ada beberapa kecamatan lain yang memiliki desa rawan banjir. Misalnya, Kecamatan Telaga Antang dengan jumlah delapan desa, seperti Rantau Katang, Luwuk Kowan, Tumbang Bejane, Tumbang Boloi, Tumbang Mangkup, Rantau Tampang, Tukang Langit dan Tumbang Sangai.
Di Kecamatan Bukit Santuai, ada enam desa, yakni Tewei Hara, Tumbang Getas, Tumbang Sapia, Haluan, Tumbang Kaminting Dan Tumbang Kilap. Kecamatan Kotabesi hanya Desa Hanjalipan yang rawan banjir. Sedangkan Kecamatan Cempaga Hulu ada tiga desa, yakni Ubar Mandiri, Pantai Harapan, dan Koling.
“Yang paling rawan itu hanya Desa Ubar Mandiri dan Pantai Harapan karena rumah penduduk berada di bantaran Sungai Cempaga,” kata Sutoyo. (fin/yit)