PANGKALAN BUN - Bayi Kembar Siam Muhammad Abdullah dan Muhammad Ibrahim yang dilahirkan oleh Istiharoh di RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun pada 4 Januari 2020 silam dengan bobot 4,3 kilogram akan menjalani observasi sebelum penjadwalan operasi.
Observasi oleh tim dokter dari RSUD dr Soetomo Surabaya tersebut dilakukan sebelum dilaksanakan operasi pemisahan. Sejatinya observasi tersebut berdasarkan jadwal akan dilakukan pada Maret 2020 silam, namun urung dilaksanakan akibat pandemi Covid-19.
Informasi yang diterima, saat ini kedua bayi dempet tersebut dalam keadaan sehat dan tinggal bersama ibunya di Desa Sungai Kuning, Kecamatan Pangkalan Banteng, Kabupaten Kotawaringin Barat.
Direktur RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun, dr Fachrudin mengatakan saat ini bayi kembar Siam Muhammad Abdullah dan Muhammad Ibrahim dalam keadaan sehat. "Alhamdulillah kondisinya baik, dan sudah satu bulan dirawat ibunya, karena di RSSI tinggal beri susu saja pakai dot," terangnya, Rabu (30/9).
Menurutnya pihak keluarga berharap besar agar tim dokter dari dr Soetomo Surabaya bisa segera datang melakukan observasi, namun dengan kondisi pandemi ada ketakutan tim melakukan perjalanan jauh.
Dijelaskannya, dalam observasi tersebut tim dokter akan memastikan apakah bayi kembar Siam itu dapat menjalani operasi pemisahan atau tidak.
Sementara itu mengingat kondisi orang tua bayi kembar Siam tersebut tergolong tidak mampu, maka Dinas Sosial Kabupaten Kotawaringin Barat telah melakukan kunjungan ke rumah mereka di Desa Sungai Kuning.
"Awalnya kita mendapat laporan terkait kondisi ekonomi ibu dari bayi kembar Siam tersebut, dan kita ke sana untuk memastikannya dan mencari jalan keluar dari persoalan ekonomi mereka," kata Kepala Seksi Rehabilitasi Tuna Sosial dan Korban perdagangan orang, Dinas Sosial Kabupaten Kobar Lukman Fandinata.
Ia mengaku sudah berkoordinasi dengan Sekcam Arut Selatan, Rangga Lesmana guna mencari solusi terhadap kesulitan ekonomi keluarga bayi kembar Siam. Dan diputuskan bahwa mereka akan menggandeng relawan serta komunitas seperti Lentera Kotawaringin Barat untuk melakukan aksi penggalangan dana.
"Nantinya hasil tersebut akan digunakan untuk kebutuhan bayi kembar Siam tersebut dan bila memungkinkan dan dioperasi juga untuk kebutuhan selama di Surabaya," pungkasnya. (tyo/sla)