SAMPIT- Potensi adanya sumbangan dana kampanye gelap terhadap paslon direspons salah satu kandidat Pilkada Kotim. Calon wakil bupati Kotim menegaskan, dirinya bersama Taufiq Mukri tak melibatkan cukong sawit dalam keiikutsertaannya dalam pesta demokrasi.
”Kami tidak ada seperti itu. Kami mencalonkan diri bukan untuk kepentingan pemodal, tapi untuk masyarakat,” tegasnya.
Supriadi melanjutkan, pihaknya merupakan calon yang mandiri dan menawarkan program yang promasyarakat. ”Saya bisa pastikan, pasangan PANTAS menawarkan program untuk kepentingan rakyat. Salah satunya program realisasi plasma 20 persen untuk masyarakat dari semua izin usaha perkebunan (IUP) yang sudah bertatus hak guna usaha (HGU) di Kotim,” katanya.
Apabila dimodali oleh korporasi atau konglomerat sawit, lanjut Supriadi, tidak akan mengusung program plasma 20 persen. Selama ini program itu dinilai sulit terealisasi karena ada konflik kepentingan antara usaha itu dengan pemerintahan. Selain itu, sebagian perusahaan perkebunan kerap beralasan HGU mereka di bawah tahun 2007.
Supriadi menegaskan, pihaknya tidak menjadikan uang sebagai alat untuk meraih kekuasaan. Keduanya akan menawarkan program prorakyat. Selebihnya akan diserahkan kepada masyarakat untuk menilai dan memilih. (hgn/ang/ign)