NANGA BULIK - Ujang Iskandar hadir di Kabupaten Lamandau. Calon Wakil Gubernur pasangan Ben Brahim dan mantan Bupati Kobar dua periode ini mengaku perlu untuk melakukan silaturahmi dan berdiskusi langsung dengan masyarakat Kabupaten Lamandau guna mengetahui harapan dan keinginan masyarakat secara langsung. 

Kampanye dialogis yang pertama kali digelar oleh pasangan calon gubernur dan wakil gubernur nomor urut 1, Ir. Ben Brahim S. Bahat dan Dr.H Ujang Iskandar itu dilaksanakan sesuai protokol kesehatan, Minggu (4/10). 

Kegiatan bersifat terbatas hanya diikuti oleh sejumlah tokoh partai pendukung dan perwakilan tokoh masyarakat dari seluruh kecamatan. 

Dalam kesempatan ini itu Ujang Iskandar menyampaikan visi misinya dalam mewujudkan Kalteng Baru yang maju dan sejahtera. Pasangan ini ingin memajukan perekonomian Kalteng dengan cara baru dan lebih visioner. "Kita akan bangun insfrastruktur penunjang dari hulu hingga hilir. Yakni melalui revitalisasi infrastruktur konektifitas darat, laut, dan udara dalam rangka mewujudkan Kalteng sebagai provinsi penyangga ibukota negara 2024," ungkapnya. 

Diungkapkannya bahwa hanya pemimpin yang berpendidikan, berpengalaman, kreatif dan inovatif yang bisa mengubah suatu daerah. Pemimpin yang benar-benar memperjuangkan kemajuan daerah, kepentingan masyarakatnya, bukan hanya untuk memperkaya diri sendiri dan koleganya. "Ada lima syarat untuk menjadi pemimpin yang baik menurut Pak Teras Narang, maka jika ingin Kalteng ini maju, harus diserahkan pada ahlinya," tegasnya. 

Bahkan dalam kesempatan ini ia menyatakan siap teken kontrak politik dengan masyarakat Lamandau, jika menang siap membangun jalan yang menjadi pusat perekonomian di Kabupaten Lamandau. 

"Jika saya jadi, sampai menang 80 persen, catat jam dan menitnya, saya siap di tahun pertama yakni tahun 2022 saya berani tandatangan kontrak politik. Akan saya bangun jalan di SKPH (Kecamatan Menthoby Raya). Kalau saya sudah janji, tidak akan pernah meleset, silakan pegang janji saya," tegasnya. 

Menurutnya Ben Brahim yang sudah 10 tahun jadi Kadis PU Provinsi, dua periode menjadi Bupati Kapuas dan dirinya yang dua periode Bupati Kobar, sudah mengetahui secara persis bagaimana kendala dan solusi permasalahan pembangunan di Kalteng. Karena merekalah yang membangun pondasi pembangunan tersebut. 

Dalam kesempatan ini, beberapa visi misi yang disampaikannya di antaranya adalah bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan, insfrastruktur, bangun desa, pertanian, perkebunan, lingkungan, wisata, hingga pemerintahan. 

"Telah kita survey. Bahkan, sebelum kita bergerak bahwa hampir sebagian besar masyarakat menginginkan adanya perubahan, ganti gubernur. Karena masyarakat sekarang sudah cerdas, sudah tahu betapa pentingnya memiliki Gubernur handal dan memiliki jiwa kepemimpinan, punya konsep bagaimana membangun Kalteng," ungkapnya. 

Sementara itu, Ketua Tim Pemenangan Ben-Ujang, Marukan mengajak masyarakat Lamandau untuk mendukung Ben-Ujang bukan semata-mata tugas partai atau paksaan. Bukan karena ada suatu maksud tertentu (udang dibalik batu), tapi memang benar-benar menginginkan perubahan yang lebih baik lagi. 

"Yang mendukung Ben- Ujang adalah orang-orang cerdas, karena tahu apa yang terjadi dengan kondisi Kalteng saat ini. Tahu apa yang kita inginkan ke depan, yakni untuk ganti Gubernur di tahun 2020," tegas mantan Bupati Lamandau dua periode ini. 

Menurutnya, pemimpin yang baik adalah yang berkualitas dan berkapasitas, hal ini tidak diragukan karena semua ada di Ben- Ujang. Dari pendidikan yang  mumpuni (S2 dan doktor), punya pengalaman Pemerintahan, dan berwawasan luas. Dan terkait pembangunan Kalteng, tidak hanya di lidah tapi sudah dibuktikan. 

Sementara itu, dalam dialog , ada beberapa peserta yang memberikan pesan dan harapan. Salah satunya Bugar, penaiunan polri yang berasal dari desa kinipan ini meminta kepada pasangan Ben-Ujang untuk menyelesaikan  permasalahan hutan adat di Kinipan, jangan dipaksakan jadi kebun sawit. Dan hal ini langsung mendapatkan tanggapan positif dari Ujang, dan ia berjanji jika terpilih akan membantu untuk merealisasikannya. 

Begitupula dengan Damiran warga Desa Bukit Raya. Menurutnya tidak kalah pentingnya adalah memperbaiki  akhlak masyarakat dan aparat. Tidak elok menurutnya aparat mempertontonkan orangtua yang diseret (dalam kasus penangkapan efendi buhing). Ia berharap pemimpin kedepan lebih santun dan berakhlak, rajin bersilaturahmi dengan masyarakat dan rajin sodakoh serta mencintai tanah air dan rakyatnya. 

"Jangan sampai tuhan murka sampai sering terjadi banjir seperti saat ini, perlu jadi pelajaran bagi kita semua," tuturnya. (mex/sla)