ARUT UTARA - Banjir yang melanda Desa Sambi, Kecamatan Arut Utara Kotawaringin Barat (Kobar) Kalimantan Tengah sudah mulai surut. Kendati demikian aktivitas warga belum kembali normal karena debit air masih cukup tinggi. Selain itu jalan penghubung antar perkampungan belum bisa dilewati karena genangan.
Ketua Kelompok Usaha Ijin Pertambangan Rakyat (IPR) Sehat Bersatu Robinson mengatakan bahwa untuk membantu meringankan beban masyarakat terdampak banjir, mereka mennyerahkan bantuan 51 paket sembako yang terdiri dari beras, minyak goreng dan mie instan.
Selain peduli bencana, kelompok yang terdiri dari 15 anggota ini juga membantu tunjangan guru hononer SD dan TK. "Untuk tunjangan gaji 8 guru hononer akan diterimakan setiap bulan. Ini menunjukkan bahwa kelompok IPR di Desa Sambi bukan saja peduli kemajuan fisik desa, namun juga peduli tentang dunia pendidikan anak-anak,” katanya, Selasa (20/10) sore.
Kepada Desa Sambi, Kholidin mengapresiasi kepedulian kelompok IPR Sehat Bersatu. Menurutnya kelompok IPR bukan semata-mata hanya untuk usaha 15 anggota saja, namun dapat menyentuh persoalan sosial kemasyarakatan.
"Bukan hanya untuk pembangunan desa dan bencana. Namun kelompok IPR Sehat Bersatu juga sangat memperhatikan dunia pendidikan dengan membantu tunjangan gaji guru honorer," tandas Kholidin usai penyaluran bantuan kepada salah satu guru honorer di SDN 1 Sambi.
Seperti diketahui bahwa di Desa Sambi ada sekitar 51 Kepala Keluarga terdampak banjir yang merupakan bencana paling besar sejak tahun 2006 lalu.
Sementara itu Camat Arut Utara, M.Nursyah Ikhsan juga menerima bantuan yang sama yang diserahkan secara simbolis oleh kelompok IPR Sehat Bersatu di Kantor Kecamatan. Bantuan itu merupakan bantuan untuk warga Sambi yang terdampak banjir serta bantuan gaji tunjangan bagi para guru honorer di desa yang sama.
Camat juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh anggota kelompok IPR ini yang telah peduli terhadap bencana, peduli terhadap kemajuan desa dan peduli terhadap nasib para guru honorer di daerah terpencil.
"Ini merupakan kepedulian anggota kelompok IPR yang biasa bekerja di Desa Sambi. Jika semuanya bisa bersinergi maka antara warga dan pihak desa akan lebih mudah dalam membawa kemajuan Desa Sambi itu sendiri," ucap Ikhsan. (sam/soc/sla)