PANGKALAN BUN - Kecelakaan tunggal terjadi di Jalan Tjilik Riwut 1, Kelurahan Sidorejo, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Jumat (30/10), pukul 07.30 WIB.
Truk sarat muatan tersebut keluar dari badan jalan dan jungkir balik atau terguling sebanyak dua kali. Bukan itu saja, saat terbalik truk memuntahkan muatan berupa potongan pohon karet yang rencananya akan di antar ke PT Korindo Aria Bima Sari, Kelurahan Mendawai.
Akibatnya, truk dengan nomor polisi KH 9597 GA tersebut ringsek pada bagian kabin dan bak truk bagian belakang hancur. Beruntung, sopir dan keneknya selamat dalam peristiwa tersebut dan hanya mengalami keseleo pada bagian betisnya.
Saat dikonfirmasi, sopir truk yang biasa dipanggil Grandong tersebut menceritakan, bahwa ia rencananya dari Desa Kumpai Batu Bawah membawa muatan potongan pohon karet yang rencananya akan di antar ke PT Korindo.
Menurutnya, saat melintas di Jalan Tjilik Riwut I terdapat jalan yang berupa turunan dan didepannya berupa tikungan tajam. Ketika ia sedang menahan laju truknya di jalan yang berupa turunan tersebut, tiba-tiba ada kendaraan roda dua jenis bebek yang dikendarai oleh seorang kakek menyalip dari sebelah kiri dan mengerem mendadak tepat didepan truknya.
Lantaran posisi di turunan jalan dan di depan adalah tikungan tajam, ia berusaha membanting stir dan berusaha berbelok. Namun lantaran muatan berat, truk tidak bisa sempurna berbelok dan akhirnya mobil keluar badan jalan dan terguling dua kali di lahan kosong dan berhenti sebelum menghantam rumah warga.
"Saya menghindari pengendara roda dua tersebut yang mengerem mendadak, dan membanting stir ke kiri dan akhirnya lantaran muatan berat terguling dua kali, hanya kenek saya yang keseleo dibagian kakinya," ujarnya, di lokasi kejadian.
Lantaran mengalami kerusakan yang cukup berat, kabin dan bak truk tidak bisa digunakan lagi, diperbaiki juga membutuhkan biaya yang cukup besar.Rencananya truk tersebut akan dievakuasi, karena kalau ditarik sangat sulit lantaran posisi truk berada di lokasi yang lebih rendah dari jalan raya.
"Kabin dan bak tidak bisa lagi digunakan dan kalau diperbaiki membutuhkan biaya besar,"tandas sang sopir. (tyo/gus)